kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

PDIP Siap Jadi Oposisi, Sedangkan Nasdem Masih Tunggu Hasil Rekapitulasi


Jumat, 16 Februari 2024 / 19:03 WIB
PDIP Siap Jadi Oposisi, Sedangkan Nasdem Masih Tunggu Hasil Rekapitulasi
ILUSTRASI. PDIP siap menjadi oposisi


Reporter: Leni Wandira | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasil quick count Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 oleh beberapa lembaga survei telah selesai dan data yang masuk sudah hampir 100%. Hasilnya, pasangan nomor urut 02 yakni Prabowo-Gibran terlihat bakal unggul di satu putaran.

Menurut hasil quick count alias hitung cepat sejumlah lembaga survei, pasangan Prabowo-Gibran memperoleh suara di atas 50%. Sementara itu, perolehan suara PDIP unggul dari partai lainnya. PDIP meraih suara 17,28% menurut hitung cepat Litbang Kompas

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan jika PDIP siap berjuang sebagai oposisi di luar pemerintahan dan parlemen untuk menjalankan tugas check and balance.

Asal tahu saja, PDIP sendiri telah menjadi opisisi pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selama 10 tahun.

Baca Juga: Prabowo Unggul di Quick Count Pemilu 2024, Jadi Sentimen Positif untuk Pasar Kripto

"Ketika PDI Perjuangan berada di luar pemerintahan tahun 2004 dan 2009, kami banyak di apresiasi karena peran serta meningkatkan kualitas demokrasi," ujar Hasto dalam keterangan resminya.

Dari pengalaman itu, Hasto menyatakan pihaknya dapat membentuk hak angket dalam dugaan kecurangan Pemilu 2009, termasuk memperjuangkan pemilih luar negeri yang tak bisa mencoblos karena masalah administrasi.

"Kecurangan dari hulu ke hilir memang benar terjadi. Hanya saja kita berhadapan dengan dua hal. Pertama, pihak yang ingin menjadikan demokrasi ini sebagai kedaulatan rakyat tanpa intervensi manapun. Kemudian, pihak yang karena ambisi kekuasaan dan ini diawali dari rekayasa hukum di Mahkamah Konstitusi,” ungkapnya.

Berbeda dengan PDIP, partai Nasdem yang mengusung Capres Anies Baswedan yakni NasDem justru mengaku tidak ingin terburu-buru menentukan sikap usai gelaran pilpres 2024.

Bendahara Umum NasDem, Ahmad Sahroni, mengatakan hingga saat ini belum ada arahan sikap dari Ketua Umum NasDem Surya Paloh.

Baca Juga: Harga Minyak Alami Kenaikan, Pemerintah Tegaskan Komitmen Tahan Harga BBM Subsidi

"Kita sejauh ini belum ada arahan dari Ketua Umum Bang Surya Paloh," kata Sahroni dalam keterangan resminya.

Sahroni bilang, Nasdem masih akan fokus menunggu hasil real count dari pihak komisi pemilihan umum (KPU) pada tanggal 20 Maret mendatang.

"Sikap resmi NasDem baru akan ditentukan setelah selesai rekapitulasi manual oleh KPU," pumgkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×