Reporter: Arif Wicaksono | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Menjelang datangnya bulan Ramadan, pemerintah menebah janji. Salah satunya adalah jaminan pasokan bahan pangan bakal aman hingga Idul Fitri. Mengingat ketersediaan bahan pangan pokok periode Juli dan Agustus seperti beras, gula pasir, minyak goreng, bawang merah, cabai rawit, cabai besar, daging sapi, dan daging unggas mengalami surplus.
Menteri Pertanian Suswono mengatakan, periode Juli-Agustus merupakan musim panen untuk padi dan juga panen raya untuk bawang merah di daerah sentra produksi. "Pasokan gula mencukupi karena memasuki musim giling," katanya Kamis (4/7).
Berdasarkan catatan Kemtrian Pertanian, ketersediaan produksi beras periode Juni–Agustus mencapai 9.775.000 ton. Adapun kebutuhan diprediksi sekitar 8.450.000 ton. Sedang gula pasir ketersediaan produksi Juni-Agustus adalah 1.222.000 ton, sedang dan kebutuhan hanya 842.000 ton.
Sementara, kebutuhan minyak goreng Juni-Agustus hanya sekitar 1.159.000 ton, sedangkan pasokannya mencapai 4.906.000 ton. Adapun suplai bawang merah sebanyak 348.000 ton dan kebutuhan cuma 260.000 ton.
Cabai besar dan cabai rawit mencapai 281.000 ton dan 166.000 ton, sedangkan kebutuhannya masing-masing hanya 237.000 dan 153.000 ton. Untuk daging sapi ketersediaannya 146.000 ton dan kebutuhan 141.000 ton.
Khusus daging unggas, pasokan yang ada 387.000 ton dari kebutuhan 279.000 ton. Pasokan telur Juni hingga Agustus 591.000 ton, kebutuhan hanya 439.000 ton.
Suswono tak memungkiri, masalah yang terjadi saat ini adalah terjadinya ketimpangan harga. Pemerintah mengaku sudah menghimbau kepada pedagang untuk tak menaikkan harga terlalu tinggi mengingat momen puasa dan Lebaran
Pemerintah juga berjanji akan mengawasi arus distribusi bahan pangan dari produsen sampai ke konsumen. Pemerintah juga akan menggencarkan pasar murah dan operasi pasar untuk menekan harga agar tidak mengalami kenaikan terlalu tinggi.
Ketua Umum Gabungan Perusahaan Perunggasan Indonesia (GAPPI), Anton J. Supit menambahkan, suplai bahan pokok khususnya daging ayam dan telur selama bulan puasa dan Lebaran cukup. "Selama periode Juli - Agustus, kami akan memasok 72.000 ton daging karkas ayam dan 400.000 ton telur ayam," katanya.
Terlepas dari itu, Anton berharap pemerintah dan masyarakat juga memperhatikan para peternak. Pasalnya, bulan puasa dan Lebaran merupakan saat panen bagi peternak untuk cari untung. "Satu tahun menikmati keuntungan ya saat puasa," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News