kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar Menanti Rilis Data Neraca Perdagangan Desember 2023, Simak Proyeksi Rupiah


Minggu, 14 Januari 2024 / 18:20 WIB
Pasar Menanti Rilis Data Neraca Perdagangan Desember 2023, Simak Proyeksi Rupiah


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen domestik akan lebih memengaruhi pergerakan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (15/1). Rilis data neraca perdagangan Indonesia bulan Desember 2023 akan menjadi perhatian pasar. 

Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana memperkirakan, neraca perdagangan Indonesia bulan Desember tahun lalu akan memperlihatkan kenaikan surplus mendekati US$ 3 miliar. Jumlah tersebut lebih tinggi dari surplus sebesar US$ 2,41 miliar pada November 2023.

Asumsi ini didasarkan pada cadangan devisa Indonesia yang naik signifikan pada pengujung tahun lalu. Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Desember 2023 sebesar US$ 146,4 miliar, meningkat US$ 8,3 miliar dari posisi pada akhir November 2023 sebesar US$ 138,1 miliar.

Baca Juga: Ini Sejumlah Mata Uang Asing yang Bisa Dilirik di Tengah Penguatan Dolar AS

Ditambah lagi, ada ekspektasi penurunan suku bunga acuan The Fed di bulan Maret 2024  yang lebih tinggi. "Hal ini akan mendorong indeks dolar AS lebih stabil atau bergerak lebih rendah," ucap Fikri saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (14/1). 

Oleh sebab itu, Fikri memperkirakan rupiah pada Senin (15/1) berpotensi terapresiasi dalam rentang Rp 15.390-Rp 15.590 per dolar AS. Namun, secara teknikal, pergerakan rupiah akan cenderung flat. 

Sementara itu, Analis Mata Uang Lukman Leong melihat, investor masih wait and see menantikan data neraca perdagangan Indonesia bulan Desember 2023 yang akan dirilis Senin (15/1) siang.

"Ekspektasi terhadap neracara perdagangan masih mix tapi secara keseluruhan masih kurang bagus dan cenderung menekan rupiah," kata Lukman. 

Baca Juga: Perlu Memupuk Komponen Foreign Currency Reserves untuk Perkuat Cadangan Devisa

Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS juga karena adanya kekhawatiran eskalasi tensi di Timur Tengah. Rentang pergerakan rupiah pada Senin (15/1) diperkirakan berada di Rp 15.500-Rp 15.600.

Sebagai informasi, berdasarkan data Bloomberg, rupiah melemah tipis 0,01% ke level Rp 15.550 per dolar AS pada perdagangan Jumat (12/11).

Menurut kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) BI, nilai tukar rupiah berada di angka Rp 15.559, melemah tipis dari Rp 15.558 pada hari perdagangan sebelumnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×