Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan, pandemi Covid-19 akan berkontribusi besar terhadap perubahan ekonomi digital dimasa yang akan datang. Pandemi Covid-19 akan membuat nilai ekonomi digital Indonesia membesar.
Lutfi memproyeksikan nilai ekonomi digital Indonesia pada 2030 akan naik 8 kali lipat atau menjadi sekitar Rp 4.531 triliun, dari tahun 2020 yang batu Rp 632 triliun. Jika dibandingkan dengan produk domestik bruto (PDB) Indonesia dari 2020 ke 2030 yang diperkirakan hanya naik 1,5 kali lipat yaitu dari Rp. 15.400 triliun dan menjadi Rp 24.000 triliun.
“Artinya ketika PDB kita akan tumbuh 1,5 kali tapi pertumbuhan ekonomi digital akan naik 8 kali lipat. Ini merupakan pertumbuhan yang sangat luar biasa. Kalau kita melihat ke depan akan menjadi daya ungkit kita ketika terjadinya krisis Covid-19 ini. Sebab, tiba-tiba kita bangun dari tidur kita bahwa ternyata ekonomi digital akan menjadi bagian yang sangat penting.” dalam diskusi virtual Bisnis Indonesia Mid Year Economic Outlook, Rabu (7/7).
Baca Juga: Percepatan vaksinasi Covid-19 jadi pendorong pemulihan ekonomi
Lutfi mengatakan, dari proyeksi nilai ekonomi digital Indonesia Rp 4.531 triliun pada 2030 tersebut diperkirakan akan disumbang e-commerce (B2B dan B2C marketplace) dengan nilai tertinggi dalam ekosistem ekonomi digital yakni sebesar 34% atau sekitar Rp. 1.908 triliun. Disusul oleh B2B service Rp 763 triliun, corporate service Rp 529,9 triliun dan public service Rp 175 triliun.
“Jadi kalau zaman dulu ada istilah yang mengatakan bahwa manusia akan dikekang oleh ruang dan waktu. Namun dimasa yang akan datang terutama setelah Covid-19 ini ruang dan waktu akan ditembus oleh perdagangan atau transaksi e-commerce digital,” imbuhnya.
Selanjutnya: OVO: Adaptasi digital jadi kunci protokol kesehatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News