kontan.co.id
banner langganan top
Kamis, 19 Juni 2025 | : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.937.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.444   90,00   0,55%
  • IDX 6.969   -139,15   -1,96%
  • KOMPAS100 1.011   -24,78   -2,39%
  • LQ45 775   -17,94   -2,26%
  • ISSI 227   -4,16   -1,80%
  • IDX30 402   -10,37   -2,52%
  • IDXHIDIV20 472   -11,39   -2,36%
  • IDX80 114   -2,57   -2,21%
  • IDXV30 116   -2,17   -1,83%
  • IDXQ30 130   -2,94   -2,22%
  • EMAS 1.937.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.444   90,00   0,55%
  • IDX 6.969   -139,15   -1,96%
  • KOMPAS100 1.011   -24,78   -2,39%
  • LQ45 775   -17,94   -2,26%
  • ISSI 227   -4,16   -1,80%
  • IDX30 402   -10,37   -2,52%
  • IDXHIDIV20 472   -11,39   -2,36%
  • IDX80 114   -2,57   -2,21%
  • IDXV30 116   -2,17   -1,83%
  • IDXQ30 130   -2,94   -2,22%
  • EMAS 1.937.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.444   90,00   0,55%
  • IDX 6.969   -139,15   -1,96%
  • KOMPAS100 1.011   -24,78   -2,39%
  • LQ45 775   -17,94   -2,26%
  • ISSI 227   -4,16   -1,80%
  • IDX30 402   -10,37   -2,52%
  • IDXHIDIV20 472   -11,39   -2,36%
  • IDX80 114   -2,57   -2,21%
  • IDXV30 116   -2,17   -1,83%
  • IDXQ30 130   -2,94   -2,22%

Pailit, utang Dhiva Inter Sarana berkurang


Senin, 04 Mei 2015 / 09:52 WIB
Pailit, utang Dhiva Inter Sarana berkurang
ILUSTRASI. Cara mencegah stretch mark saat hamil


Reporter: Benedictus Bina Naratama | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Total tagihan utang yang ditanggung oleh PT Dhiva Inter Sarana dalam proses kepailitan ternyata turun ketimbang saat masih  dalam proses restrukturisasi utang atau PKPU. Kala proses PKPU, utang Dhiva mencapai Rp 2,3 triliun. Saat ini, nilai tagihan yang dibebankan ke Dhiva Inter Sarana hanya Rp 1,5 triliun.

Salah satu kurator Dhiva Inter Sarana, Andri K Hidayat menuturkan, penurunan itu terjadi karena terdapat beberapa kreditur tidak mengajukan tagihan di dalam proses kepailitan ini. Sayangnya, Andri tidak menyebutkan secara spesifik kreditur yang yang belum menyertakan tagihan.

Total nilai tagihan tersebut mayoritas berasal dari kreditur separatis antara lain
PT Bank DBS Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Internasional Indonesia, dan PT Bank Permata. Sementara tagihan dari kreditur preferen, antara lain dari 25 mantan karyawan Dhiva, berupa pesangon untuk dibayarkan sebesar Rp 1 miliar, belum dapat dimasukkan karena masih ada dokumen yang belum lengkap.

Adapun nilai tagihan kepada pemilik Dhiva, Richard Setiawan, belum dihitung oleh kurator. Tim kurator belum menghitungnya secara rinci karena ada beberapa dokumen dari kreditur yang belum lengkap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×