kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Mycoplasma Pneumonia Terdeteksi di Jakarta, Kemenkes: Tak Berpotensi Jadi Pandemi


Selasa, 05 Desember 2023 / 14:15 WIB
Mycoplasma Pneumonia Terdeteksi di Jakarta, Kemenkes: Tak Berpotensi Jadi Pandemi
ILUSTRASI. Kemenkes melaporkan telah ditemukan kasus mycoplasma pneumonia di Jakarta


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan telah ditemukan kasus mycoplasma pneumonia di Jakarta.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Siti Nadia Tarmizi mengatakan pihaknya telah mendapatkan laporan langsung dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta pada hari ini, Selasa (5/12). 

"(Benar ada) kami menerima informasi langsung hari ini dari Dikes DKI dan akan dilakukan konfirmasi oleh Dinkes ke RS yang bersangkutan," kata Nadia pada Kontan.co.id. 

Baca Juga: Kasus Mycoplasma Pneumonia Telah Terdeteksi di Indonesia

Namun demikian, Nadia menegaskan bahwa jenis bakteri yang menyerang pada anak ini tidak berpotensi pandemi. Ia mengatakan kasus pnemonia dengan penyebab mikroplasma merupakan penyakit yang sudah ada di Indonesia bahkan sebelum covid-19. 

Nadia juga mengatakan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri tidak menyatakan penyakit tersebut sebagai kedaruratan kesehatan. 

Nadia bilang  bahwa nagka kematian dari kasus ini jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan Covid-19, pun dengan penularannya yang dinilai lebih lambat. 

"Kematian sampai hari ini tidak ada dan dalam 7 hari anak anak yang dikategorikan gejala sedang sembuh dari perawatan RS," jelas Nadia. 

Meski begitu, Kemenkes mengatakan bahwa saat ini pihaknya terus meningkatkan komunikasi dengan Dinkes daerah untuk memastikan tidak ada penularan yang lebih banyak. 

Pihanya juga menghimbau kepada masyarakat untuk lebih hati-hati dengan mendorong penggunaan masker dan kebiasaan cuci tangan, hingga menunda perjalanan ke negara - negara lain yang ada lonjakan kasus mycoplasma pneumoniae. 

Baca Juga: Kasus Pneumonia Mycoplasma Terdeteksi di Indonesia, Ini Gejala dan Upaya Pencegahan

"Jangan lupa lengkapi imunisasi Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) pada anak, kalau ada gejala sakit segera ke rumah sakit," ungkap Nadia. 

Diketahui, dalam beberapa waktu terakhir, bakteri Mycoplasma pneumoniae jadi perbincangan masyarakat karena diduga jadi pemicu wabah misterius pada anak-anak di China. 

Pada 13 November lalu, China melaporkan adanya lonjakan kasus pneumonia anak. Meningkatnya beban kasus telah menyebabkan antrean panjang dan waktu tunggu yang sangat melelahkan di rumah sakit anak-anak di kota-kota seperti Beijing, Tianjin, dan Liaoning.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×