Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan telah ditemukan kasus mycoplasma pneumonia di Jakarta.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Siti Nadia Tarmizi mengatakan pihaknya telah mendapatkan laporan langsung dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta pada hari ini, Selasa (5/12).
"(Benar ada) kami menerima informasi langsung hari ini dari Dikes DKI dan akan dilakukan konfirmasi oleh Dinkes ke RS yang bersangkutan," kata Nadia pada Kontan.co.id.
Baca Juga: Kasus Mycoplasma Pneumonia Telah Terdeteksi di Indonesia
Namun demikian, Nadia menegaskan bahwa jenis bakteri yang menyerang pada anak ini tidak berpotensi pandemi. Ia mengatakan kasus pnemonia dengan penyebab mikroplasma merupakan penyakit yang sudah ada di Indonesia bahkan sebelum covid-19.
Nadia juga mengatakan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri tidak menyatakan penyakit tersebut sebagai kedaruratan kesehatan.
Nadia bilang bahwa nagka kematian dari kasus ini jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan Covid-19, pun dengan penularannya yang dinilai lebih lambat.
"Kematian sampai hari ini tidak ada dan dalam 7 hari anak anak yang dikategorikan gejala sedang sembuh dari perawatan RS," jelas Nadia.
Meski begitu, Kemenkes mengatakan bahwa saat ini pihaknya terus meningkatkan komunikasi dengan Dinkes daerah untuk memastikan tidak ada penularan yang lebih banyak.
Pihanya juga menghimbau kepada masyarakat untuk lebih hati-hati dengan mendorong penggunaan masker dan kebiasaan cuci tangan, hingga menunda perjalanan ke negara - negara lain yang ada lonjakan kasus mycoplasma pneumoniae.
Baca Juga: Kasus Pneumonia Mycoplasma Terdeteksi di Indonesia, Ini Gejala dan Upaya Pencegahan
"Jangan lupa lengkapi imunisasi Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) pada anak, kalau ada gejala sakit segera ke rumah sakit," ungkap Nadia.
Diketahui, dalam beberapa waktu terakhir, bakteri Mycoplasma pneumoniae jadi perbincangan masyarakat karena diduga jadi pemicu wabah misterius pada anak-anak di China.
Pada 13 November lalu, China melaporkan adanya lonjakan kasus pneumonia anak. Meningkatnya beban kasus telah menyebabkan antrean panjang dan waktu tunggu yang sangat melelahkan di rumah sakit anak-anak di kota-kota seperti Beijing, Tianjin, dan Liaoning.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News