Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta memastikan, sampai kini tidak ada kendala berarti yang berpotensi mengganggu proses pelaksanaan pembangunan proyek MRT. Pelaksana proyek ini tetap optimistis proyek akan rampung pada pada akhir 2018, sehingga bisa tetap beroperasi pada awal 2019 depan.
Dono Boestami, Direktur Utama PT MRT Jakarta mengatakan, persoalan mengenai kesalahan box girder atau gelagar dan pondasi viaduct sudah diselesaikan. Sehingga, pelaksanaan pembangunan proyek tetap akan berjalan sesuai dengan target waktu yang ditentukan pemerintah.
Saat ini, untuk mengejar target tersebut upaya yang akan dilakukan antara lain lewat penambahan peralatan kerja serta mengubah metode dan urutan tahapan pekerjaan. Pekerjaan relokasi utilitas pada jalur konstruksi layang saat ini sedang dalam proses penyelesaian oleh masing-masing pemilik utilitas.
Menurut dia, proses ini terus dimonitor agar kendala yang ada segera dapat teratasi. "Masalah box girders sudah jelas, Saya tidak akan berpolemik atas sesuatu yang bukan masalah di MRT Jakarta," kata dia, Selasa (29/3).
Sebelumnya, hasil pengawasan PT MRT Jakarta pihak terkait menemukan persoalan pada produksi box girder. Produk ini tidak sesuai dengan kualitas yang diinginkan perusahaan sehingga dibatalkan penggunaannya untuk pembangunan paket pekerjaanjalur layang atau elevated atau paket CP 101 – CP 103.
MRT memastikan tidak ada kerugian akibat permasalahan ini karena seluruhnya ditanggung oleh kontaktor yang besangkutan.
Dono menambahkan, untuk memastikan penyelesaian pembangunan proyek MRT tepat waktu, pihaknya berkomitmen mengawasi kinerja kontraktor pelaksana demi menjamin kualitas pekerjaan. PT MRT Jakarta juga secara intensif bekerja sama dengan berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta untuk memastikan kelancaran pembangunan proyek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News