Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Morgan Stanley memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,5% year on year (yoy), setelah sebelumnya optimistis ekonomi domestik bisa tumbuh 6,2% yoy.
Meski begitu, ekonom Morgan Stanley Asia, Deyi Tan, mengatakan, Indonesia ada pada fase ekonomi goldilock yang berarti fase pertumbuhan ekonomi ideal.
“Yaitu, dengan pertumbuhan ekonomi yang cepat dan inflasi yang cenderung stabil. Kebijakan pun tetap akomodatif di tahun 2021,” ujar Deyi dalam pertemuan virtual, Selasa (18/5).
Deyi kemudian menjabarkan, dari dalam negeri, penanganan pandemi di Indonesia sudah lebih terkontrol. Pemerintah konsisten dalam melakukan vaksinasi dan memberikan stimulus fiskal, serta masih terus memperketat penanganan kesehatan.
Baca Juga: Morgan Stanley pangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021
Dari sisi eksternal, permintaan dari luar juga meningkat didukung dengan harga komoditas yang masih tinggi. Tentu ini bisa melecut ekspor, dan menguntungkan Indonesia sebagai produsen.
Kemudian, kondisi di pasar keuangan juga masih cukup terkendali seiring dengan kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) yang masih dovish.
Ini kemudian menjaga kondisi likuiditas global untuk tetap menguntungkan. Bahkan, bisa membantu Indonesia untuk mengurangi defisit fiskal dan memungkinkan BI tahan suku bunga di level rendah untuk waktu yang lebih lama.
Deyi kemudian menegaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan didorong oleh permintaan dari domestik yang cenderung membaik, seiring dengan stimulus fiskal dari pemerintah. Ini yang membuat pertumbuhan ke depannya masih akan meningkat dari kuartal-kuartal sebelumnya.
Selanjutnya: Morgan Stanley catat beberapa bank sentral Asia akan normalisasi kebijakan moneter
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News