CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   -30.000   -1,94%
  • USD/IDR 15.740   98,00   0,62%
  • IDX 7.244   -140,01   -1,90%
  • KOMPAS100 1.117   -21,26   -1,87%
  • LQ45 887   -14,43   -1,60%
  • ISSI 220   -4,35   -1,94%
  • IDX30 457   -6,42   -1,38%
  • IDXHIDIV20 554   -6,30   -1,12%
  • IDX80 128   -2,00   -1,53%
  • IDXV30 139   -0,11   -0,08%
  • IDXQ30 153   -1,86   -1,20%

Menteri Tiongkok bertemu JK bahas kereta cepat


Selasa, 11 Agustus 2015 / 13:16 WIB
Menteri Tiongkok bertemu JK bahas kereta cepat


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Menteri Pembangunan Nasional dan Reformasi Republik Rakyat Tiongkok Xu Shaoshi menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Selasa (11/8). Dalam kunjungannya, Shaoshi memaparkan kepada Kalla proposal penawaran untuk menggarap proyek kereta cepat Jakarta Bandung.

"Saya secara jelas menjelaskan proposal Tiongkok mengenai pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung," kata Shaoshi setelah bertemu dengan Kalla.

Shaoshi menyampaikan bahwa pihaknya berharap Wapres bisa mendukung rencana kerja sama antara Indonesia dengan Tiongkok dalam membangun kereta cepat Jakarta-Bandung. Menurut dia, dalam pertemuan tadi Kalla memberikan tanggapan yang positif.

"Kami merasa sangat terharu dan terdorong untuk melakukan program ini dengan baik," sambung Shaoshi.

Kedua belah pihak sepakat bahwa kerja sama dua negara harus ditingkatkan, khususnya di bidang infrastruktur dan pembangunan kapasitas produksi. Mengenai nilai investasi yang ditawarkan Tiongkok untuk proyek ini, Shaoshi enggan mengungkapkannya.

"Mengenai investasinya saya sudah jelaskan kemarin, kami telah memberikan tawaran investasi, perencanaan keuangan, dan juga hal-hal yang komprehensif. Nanti setelah review akan kami sampaikan," ujar dia.

Secara terpisah, Kalla menyampaikan bahwa Tiongkok menawarkan bunga yang ringan untuk investasi proyek kereta api cepat. Kendati demikian, pemerintah belum memutuskan apakah akan bermitra dengan Tiongkok atau Jepang untuk proyek ini.

"Ya kalau kompetisi dua negara besar untuk kita, berarti bagus untuk kita, kita memilih yang terbaik," kata Kalla.

Di samping membicarakan proyek kereta api cepat, Kalla menyampaikan bahwa ia dan Shaoshi membahas kerjasama kedua negara dalam pembangunan proyek listrik yang berkelanjutan. (Icha Rastika)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×