kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   -19.000   -0,98%
  • USD/IDR 16.341   27,00   0,17%
  • IDX 7.544   12,60   0,17%
  • KOMPAS100 1.047   -4,04   -0,38%
  • LQ45 795   -5,29   -0,66%
  • ISSI 252   0,56   0,22%
  • IDX30 411   -3,03   -0,73%
  • IDXHIDIV20 472   -7,09   -1,48%
  • IDX80 118   -0,54   -0,46%
  • IDXV30 121   -0,69   -0,57%
  • IDXQ30 131   -1,32   -1,00%

Menteri Desa sebut kemiskinan terseret komoditas


Selasa, 21 November 2017 / 16:02 WIB
Menteri Desa sebut kemiskinan terseret komoditas


Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemdesa) menyatakan angka kemiskinan di Tanah Air didorong anjloknya harga komoditas.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjoyo menyatakan angka kemiskinan memang tak bisa dibendung terlalu tinggi lantaran harga komoditas terus merosot sejak beberapa tahun lalu.

Langkah pemerintah untuk mengucurkan dana desa dan sejumlah subsidi bantuan langsung tunai ia bilang mesti diapresiasiasi. Menurutnya, jika pemerintah tak melakukan sejumlah kebijakan tersebut, maka kemiskinan Indonesia akan naik secara signifikan seperti di negara lain. Maklum saja 82% dari jumlah desa di Tanah Air disumbang oleh komoditas.

Dia cukup bersyukur, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) persentase penduduk miskin di daerah perdesaan pada September 2016 sebesar 13,96%, turun menjadi 13,93% pada Maret 2017.

"Penurunan harga komoditas itu menurunkan pendapatan masyarakat. Jika kita tidak melakukan apa-apa kemiskinan di Indonesia akan sangat tinggi," kata Eko, Selasa (21/11).

Tapi ia mengakui bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang mesti diselesaikan pemerintah. Menurutnya program dana desa masih perlu perbaikan diberbagai lini untuk mendongkrak perekonomian desa.

"Presiden menyarankan program padat karya digencarkan untuk meningkatkan daya beli," pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×