Reporter: Kiki Safitri | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mendorong perusahaan BUMN berinvestasi setidaknya mencapai Rp 100 miliar di private investment fund BUMN yang baru, PT Bandha Investasi Indonesia. Hal ini ia katakan di acara penandatanganan pembentukan BUMN Fund di Kementerian BUMN Jakarta, Kamis (28/6).
Menurut Rini, perusahaan BUMN memiliki kemampuan investasi lebih dari Rp 30 miliar. Asal tahu saja, BUMN menyetor dana awal di Bandha Investasi sebesar Rp 30 miliar. "Masa investasinya cuma Rp 30 miliar? Malu enggak? Rp100 miliar minimal. Oke?" kata Rini usai penandatanganan pembentukan perusahaan baru ini.
Rini memperkirakan, perusahan BUMN ini akan memperoleh aset Rp 13 triliun pada kurun waktu empat tahun kedepan. Hal inilah membuat Rini yakin bahwa perusahaan domestik mampu berinvestasi lebih besar lagi.
"Tahun 2022 aset Rp 13 triliun, ini US$ 1 miliar saja enggak sampai. Maunya saya US$ 10 miliar," ujar Rini.
Rini menegaskan bahwa dalam berinvestasi, perusahaan BUMN ke depan harus memiliki management yang baik. Hal ini dilakukan untuk mengundang investor asing menanam investasi di Indonesia.
Adapun perusahaan BUMN yang menjadi peserta penandatanganan pembentukan BUMN Fund antara lain; PT Bahana Kapital Investa, PT Danareksa Capital, PT Jasa Raharja (Persero), PT Asuransi Kredit Indonesia, PT Asuransi Jasa Indonesia, PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Persero), Perum Jamkrindo dan PT Taspen (Persero).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News