Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengharapkan kehadiran layanan Starlink di Indonesia menjadi pemicu bagi penyelenggara layanan telekomunikasi atau operator seluler melakukan inovasi dan memberikan pelayanan yang lebih baik.
"Ini juga menjadi tantangan bagi semua operator seluler di Indonesia untuk segera melakukan inovasi, dan juga untuk memberikan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat," ungkapnya, Kamis (18/04/2024).
Menurut Menteri Budi Arie, teknologi yang terus berkembang selalu melahirkan disrupsi. Salah satunya Starlink yang membawa teknologi baru pada bidang konektivitas satelit Low Earth Orbit (LEO).
"Pengembangan teknologi baru selalu didisrupsi dan Starlink ini kan salah satu yang mendisrupsi dengan teknologi satelit LEO-nya," ujarnya.
Baca Juga: Starlink Harus Memenuhi Persyaratan Perizinan Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi
Menkominfo menekankan arti penting konektivitas satelit di Indonesia untuk melayani wilayah-wilayah yang tidak dapat dijangkau jaringan infrastruktur kabel serat optik.
"Dengan keunikan kondisi geografis kita tentu pilihan teknologi tidak bisa dipukul rata, di kota mungkin pakai optik, cuma untuk daerah-daerah rural atau 3T, teknologi satelit mungkin jadi ekonomis," jelasnya.
Guna menciptakan persaingan yang setara antar perusahaan penyelenggara layanan telekomunikasi, Menteri Budi Arie memastikan Starlink harus mengikuti aturan dan regulasi yang ada di Indonesia.
Menurutnya, Pemerintah tidak akan memberikan keistimewaan terhadap Starlink dan akan memberikan perlakuan yang adil kepada semua perusahaan telekomunikasi.
"Kita tidak memberikan favoritism, tetapi juga kita memberikan fair treatment kepada semua perusahaan yang bergerak di sektor telekomunikasi," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News