CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Menkominfo Berharap Kehadiran Starlink Memacu Inovasi Bagi Operator Seluler


Kamis, 18 April 2024 / 19:53 WIB
Menkominfo Berharap Kehadiran Starlink Memacu Inovasi Bagi Operator Seluler
ILUSTRASI. Kehadiran layanan Starlink di Indonesia diharapkan menjadi pemicu bagi penyelenggara layanan telekomunikasi atau operator seluler. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/tom.


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengharapkan kehadiran layanan Starlink di Indonesia menjadi pemicu bagi penyelenggara layanan telekomunikasi atau operator seluler melakukan inovasi dan memberikan pelayanan yang lebih baik.

"Ini juga menjadi tantangan bagi semua operator seluler di Indonesia untuk segera melakukan inovasi, dan juga untuk memberikan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat," ungkapnya, Kamis (18/04/2024).

Menurut Menteri Budi Arie, teknologi yang terus berkembang selalu melahirkan disrupsi. Salah satunya Starlink yang membawa teknologi baru pada bidang konektivitas satelit Low Earth Orbit (LEO).

"Pengembangan teknologi baru selalu didisrupsi dan Starlink ini kan salah satu yang mendisrupsi dengan teknologi satelit LEO-nya," ujarnya.

Baca Juga: Starlink Harus Memenuhi Persyaratan Perizinan Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi

Menkominfo menekankan arti penting konektivitas satelit di Indonesia untuk melayani wilayah-wilayah yang tidak dapat dijangkau jaringan infrastruktur kabel serat optik.

"Dengan keunikan kondisi geografis kita tentu pilihan teknologi tidak bisa dipukul rata, di kota mungkin pakai optik, cuma untuk daerah-daerah rural atau 3T, teknologi satelit mungkin jadi ekonomis," jelasnya.

Guna menciptakan persaingan yang setara antar perusahaan penyelenggara layanan telekomunikasi, Menteri Budi Arie memastikan Starlink harus mengikuti aturan dan regulasi yang ada di Indonesia.

Menurutnya, Pemerintah tidak akan memberikan keistimewaan terhadap Starlink dan akan memberikan perlakuan yang adil kepada semua perusahaan telekomunikasi.

"Kita tidak memberikan favoritism, tetapi juga kita memberikan fair treatment kepada semua perusahaan yang bergerak di sektor telekomunikasi," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×