Reporter: Leni Wandira | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus menggelontorkan bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat yang terdampak El Nino. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, realisasi penyaluran BLT EL Nino melalui PT Pos Indonesia sudah mencapai 91% dari total dana sebesar Rp 7,25 triliun.
"Total dana yang pemerintah disediakan untuk BLT El Nino sekitar Rp 7,52 triliun dan realisasinya sampai hari ini melalui Pos Indonesia sudah 91%," kata Airlangga kepada wartawan di di Kantor Pos KCP Oceania, Daan Mogot, Pertamburan, Jakarta Barat, Jumat (29/12).
Pemerintah mulai menyalurkan BLT El Nino pada November hingga Desember 2023 dengan besaran Rp 400.000 per dua bulan atau Rp 200.000 per bulan.
Baca Juga: Pemerintah Masih Akan Salurkan Bantuan Beras Hingga Maret 2024 Lewat Pos Indonesia
Pemerintah melihat perlu ada bantuan untuk menangkal dampak El Nino untuk mengurangi fluktuasi harga. Jadi ada bantuan beras 10 kg dan Rp 200.000 yang diberikan dua kali dengan sistem satu kali pembayaran jadi totalnya Rp 400.000," ujar dia.
Menurut Airlangga, penyaluran BLT El Nino menyasar kepada 18,8 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Airlangga juga memastikan bahwa penyaluran BLT akan tepat sasaran.
"Pemerintah juga sudah monitor PT Pos Indonesia jarang ngirim surat salah alamat. Maka kirim bansos pasti tepat sasaran," tegasnya.
Di sisi lain, kata Airlangga, pihaknya masih belum bisa membeberkan realisasi penyaluran BLT dari bank Himbara. "91% itu yang lewat pos. Buat yang itu (Himbara) nanti kita cek ke Himbara," ungkapnya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Tegaskan BLT El Nino untuk Tingkatkan Daya Beli Masyarakat
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa BLT bagi masyarakat yang terdampak fenomena El Nino merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan daya beli masyarakat.
"Dampaknya terhadap daya beli masyarakat ini sangat membantu dan dengan daya beli ini 50% ekonomi kita adalah konsumsi masyarakat," ujar dia.
"Jadi kami berharap dengan demikian mereka punya daya beli untuk spending dan akan mendorong untuk pertumbuhan ekonomi," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
