Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur National Maritime Institute Siswanto Rusdi menilai program Tol Laut yang dimulai sejak tahun 2015 perlu diperbaiki. Lantaran sejak program ini dilaksanakan, penekanan disparitas harga di pasar masih belum signifikan.
Ia menjelaskan, disparitas Tol Laut hanya terjadi antar pelabuhan. Bengkaknya biaya logistik darat dari pelabuhan ke pasar masih jadi pekerjaan rumah yang mesti dibenahi.
"Karena sektor laut hanya satu elemen logistik, harus dibenahi juga sektor lainnya," kata Rusdi kepada Kontan.co.id, Kamis (12/4).
Selain itu, subsidi yang diberikan pemerintah senilai Rp 447 miliar di tahun ini untuk tol laut tidak akan optimal bila muatan balik masih tak imbang.
Maka, pemerintah perlu menggenjot geliat ekonomi rakyat di Indonesia Timur. "Selama daerahnya tidak tumbuh, akhirnya ekonomi boros subsidi," jelasnya.
Pemerintah semestinya mencari strategi menekan biaya elemen lain dalam logistik. Opsi sementara bisa mengembangkan pelayaran rakyat untuk mengantar barang hingga ke titik logistik wilayah setempat.
"Sehingga secara signifikan ongkos logistik daerah bisa ditekan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News