Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar pembangunan lapangan hulu minyak dan gas abadi Blok Masela dapat segera terselesaikan.
Jokowi mengatakan, semula Blok Masela sudah berjalan namun lantaran harga minyak saat ini rendah, membuat salah satu partner memutuskan mundur. Maka itu, pengerjaannya juga ikut mundur.
"Blok Masela itu terus kita dorong, yang semula dulu sebetulnya sudah akan jalan Inpex kemudian Shell, tetapi karena saat itu harganya [minyak] rendah sehingga ada satu yang mundur, pengerjaannya juga ikut mundur," ujar Jokowi dalam Keterangan Pers Presiden di Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (2/9).
Baca Juga: Proyek Mangkrak 3 Tahun, Pengamat Sarankan Pemerintah Ambil Lagi Blok Masela
Saat ini, pemerintah terus mendorong agar terbentuk kembali partnership baru untuk Blok Masela. Hal ini agar pengerjaan Blok Masela dapat segera dimulai.
"Partner yang baru terus kita dorong agar segera terbentuk lagi, sehingga segera dimulai Blok Masela," tambahnya.
Dorongan tersebut tak lepas dari dampak besar terhadap perekonomian di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, utamanya di Saumlaki dengan adanya Blok Masela.
Jokowi meyakini produksi liquefied natural gas (LNG) Masela dapat berkontribusi terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) di Provinsi Maluku.
"Yang mendapatkan keuntungan besar nanti kalau Blok Masela adalah di Kepulauan Tanimbar, di Saumlaki. Dan itu akan baik untuk perputaran uang di daerah, untuk PDRB di Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan juga Provinsi Maluku," lanjutnya.
Sebagai informasi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto sempat menyampaikan, selain investor baru, pemerintah juga mempertimbangkan Indonesia Investment Authority (INA) untuk turut masuk dalam proyek pengembangan Blok Masela.
Baca Juga: SKK Migas Akui Investasi CCUS di Blok Masela Butuh Dana Hingga Rp 19,38 Triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News