kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mari Elka beberkan hal yang harus dilakukan untuk keluar dari dampak buruk Covid-19


Minggu, 31 Januari 2021 / 21:51 WIB
Mari Elka beberkan hal yang harus dilakukan untuk keluar dari dampak buruk Covid-19
ILUSTRASI. Mari Elka Pangestu. ANTARA FOTO/Saptono/wpa/aww.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Pelaksana Kebijakan Pembangunan dan Kemitraan Bank Dunia Mari Elka Pangestu mengatakan, kalau Indonesia tidak mau berlarut-larut dalam dampak buruk dari pandemi ini, maka Indonesia harus melakukan beberapa langkah.

“Kita minimal tumbuh 5%. Kita harus men dorong ekonomi bila kita tidak ingin kehilangan momen 10 tahun dan ingin memperbaiki dampak buruk yang ditinggalkan oleh pandemi ini,” ujar Mari dalam web seminar, Sabtu (30/1).

Pertama, Indonesia saat ini harus secara fokus dalam memberantas pandemi dan mengantisipasi kejutan baru yang akan datang. Salah satunya, juga dengan fokus pada proses vaksinasi.

Baca Juga: DRI prediksi inflasi Januari 2021 capai 1,62% yoy

Kedua, pemerintah harus benar-benar melindungi masyarakat miskin atau mereka yang terdampak akibat pandemi ini. Ia mengapresiasi langkah pemerintah yang memberikan bantuan langsung tunai (BLT) dan program jaring pengaman sosial yang lain.

Ketiga, perlu adanya penyelamatan atau asistensi perusahaan atau perbankan yang sekiranya masih berdaya. Tetapi dia mengingatkan, yang perlu dibantu adalah perusahaan yang masih memiliki peluang, bukan zombie companies.

Keempat, bagaimana pemerintah harus mendorong permintaan dan stabilitas keuangan serta reformasi struktural dalam memperbaiki kinerja investasi.

“Nah, pertanyaan besarnya buat Indonesia adalah, apakah implementasi Omnibus Law ini bisa untuk menarik investasi?” tanyanya.

Baca Juga: Kemenkeu terbitkan aturan pajak pulsa, token, dan voucer, ini kata Erajaya (ERAA)

Kemudian, hal yang paling penting lainnya adalah bagaimana meningkatkan edukasi bagi sumber daya manusia (SDM). Apalagi, ia menyoroti pembelajaran jarak jauh yang dilakukan saat ini berpotensi tidak efektif.

Takutnya, anak-anak kehilangan waktu 1 tahun pembelajaran mereka yang berharga dan berdampak pada seluruh kehidupan ke depan.

Selanjutnya: Ekonom BCA sebut UU Cipta Kerja mampu menarik masuknya investasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×