kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.307.000   8.000   0,35%
  • USD/IDR 16.666   -41,00   -0,25%
  • IDX 8.416   21,01   0,25%
  • KOMPAS100 1.166   -1,96   -0,17%
  • LQ45 850   -3,23   -0,38%
  • ISSI 290   -0,38   -0,13%
  • IDX30 446   1,81   0,41%
  • IDXHIDIV20 514   1,16   0,23%
  • IDX80 131   -0,30   -0,23%
  • IDXV30 138   0,06   0,05%
  • IDXQ30 142   0,31   0,22%

Maju jadi Ketum Golkar, Priyo mulai cari dukungan


Senin, 15 September 2014 / 08:08 WIB
Maju jadi Ketum Golkar, Priyo mulai cari dukungan
ILUSTRASI. KAI Commuter memberikan potongan harga tiket Kereta Api (KA) Bandara untuk penumpang. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Wakil Ketua DPP Partai Golkar, Priyo Budi Santoso menyatakan siap maju sebagai kontestan calon Ketua Umum dalam Musyawarah Nasional Partai Golkar tahun depan.

Priyo mulai blusukan menggalang dukungan dengan mengumpulkan kader Partai Golkar se-Jawa Timur. Bahkan dalam pertemuan itu, tidak hanya pengurus DPD Kabupaten/Kota se-Jawa Timur yang menyatakan dukungan kepada Priyo, sejumlah pengurus DPD provinsi lain seperti Aceh, Sulawesi, NTT, NTB, Jawa Tengah, Banten dan Jawa Barat, juga hadir untuk menyampaikan dukungan kepada Ketua Umum Musyawarah Kekeluargaan dan Gotong Royang (MKGR) Partai Golkar ini.

"Saya hanya mengemban amanat kader Partai Golkar dari sejumlah pengurus DPD. Mereka meminta saya untuk maju memimpin Partai Golkar pada Munas nanti," kata mantan wakil ketua DPR ini, Minggu (14/9/2014).

Keinginannya untuk maju, menurut dia, juga didasari oleh keinginannya membawa partai berlambang beringin ini menjadi partai pemenang pemilu sekaligus bisa menempatkan kader Golkar dalam posisi tertinggi kepemimpinan nasional.

Golkar kata Priyo, sering menang dalam pemilu legislatif, tetapi selalu tidak beruntung dalam pilpres. Partai Golkar memiliki kehebatan dalam membangun mesin politik, tapi lemah dalam membangun kekuatan figur potensial yang layak jual.

"Ini yang membuat Golkar sering gagal dalam berbagai kesempatan merebut kembali tampuk kepemimpinan nasional," jelasnya. (Kontributor Surabaya, Achmad Faizal)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×