kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.889.000   43.000   2,33%
  • USD/IDR 16.799   5,00   0,03%
  • IDX 6.261   6,74   0,11%
  • KOMPAS100 893   1,02   0,11%
  • LQ45 704   -3,06   -0,43%
  • ISSI 194   0,81   0,42%
  • IDX30 371   -1,85   -0,50%
  • IDXHIDIV20 448   -2,96   -0,66%
  • IDX80 101   -0,09   -0,08%
  • IDXV30 106   -0,03   -0,03%
  • IDXQ30 122   -1,28   -1,04%

Korea dan China tertarik investasi di Kalimantan


Jumat, 15 September 2017 / 13:49 WIB
Korea dan China tertarik investasi di Kalimantan


Reporter: Cecylia Rura | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - Dalam hasil rapat koordinasi yang diadakan bersama Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambire, Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengatakan ada empat investor dari Korea dan China yang tertarik membenamkan investasi.

Investor Korea dan China tertarik untuk ikut dalam proyek smelter dan berinvestasi di tenaga hidro di Kalimantan Utara (Kaltara).

"Ada beberapa investor dari Korea dan Tiongkok yang tertarik untuk membangun smelter dan ikut berinvestasi di tenaga hidro. Jadi rapat tadi untuk mengkoordinasikan semua itu," ungkap Thomas Lembong di Gedung Menteri Koordinator Kemaritiman, Jumat (15/9).

Dalam rapat tersebut pemerintah juga membicarakan terkait potensi hidro di Kaltara yang bisa dikembangkan dengan baik terutama untuk pengembangan enegi.

"Potensi tenaga hidro terutama hidro sungai di Kaltara demikian dahsyat, sehingga pemerintah mau mengkonsentrasikan industri-industri yang intensif energi di sana seperti smeter industri logam," kata Thomas.

Tak sampai di situ, dalam rapat antar kementerian dan lembaga tersebut juga membahas beberapa perencanaan seperti transmisi listrik, perencanaan transmisi pelabuhan, dan perencanaan transmisi konektivitas.

Sayangnya, ketika dikonformasi lebih lanjut soal nilai investasi tersebut Thomas belum bisa memastikan jumlah pasti karena masih dalam tahap perencanaan awal.

"Kita masih akan rapat dalam beberapa minggu ini dengan Eselon I dan Eselon II, dan tingkat teknis, jadi ini masih tahap perencanaan dan diskusi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×