Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) siapkan langkah untuk perkuat produksi garam nasional.
"Program Usaha Garam Rakyat (Pugar) sudah menyiapkan 12 gudang penyimpanan garam," ujar Brahmantya Satyamurti Poerwadi, Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Dirjen PRL), pada diskusi tentang garam yang dilakukan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Jakarta, Rabu (16/8).
Tyo mengungkapkan selama ini petani garam tidak memiliki gudang dan menyimpan hasil panennya pada pinggiran tambak. Hal tersebut diakui akan membuat garam gagal panen apabila terjadi hujan.
Gudang penyimpanan berukuran 600 meter persegi. Gudang tersebut dapat digunakan sebagai tempat penyimpanan oleh petani yang hasil panennya minimal 2.000 ton.
Tyo bilang, PT Garam selaku perusahaan milik negara yang mengurusi pergaraman harus lebih aktif. Rencananya PT Garam akan melakukan ekstensifikasi lahan di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Kedua daerah itu dipilih karena dianggap potensial dan memiliki musim panas yang lebih panjang.
Mengenai impor garam yang sedang ditugaskan kepada PT Garam sebanyak 75.000 ton, Tyo bilang harus selesai pada 31 Agustus 2017.
Tyo juga mengungkapkan bahwa impor dilakukan untuk menjaga harga karena dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran. "Impor bukan hal tabu karena terdapat disparitas supply dan demand," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News