Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tim Pengkajian Stok Sumberdaya Ikan Pusat Riset Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melaksanakan Survei Laut pada 3 Wilayah Pengelolaan Perikanan RI. Survei ini dibawa dengan kapal riset Bawal Putih III, bertolak dari Muara Baru pada Sabtu (1/9).
Selama survei 80 hari, Kapal Bawal Putih III akan mengambil sampel oseanografi, larva, plankton sebanyak 153 lokasi, sampling trawl (swept area) pada 79 lokasi. Semua data hidroakustik atau fish finder dicatat selama pelayaran.
"Data dan informasi ilmiah tentang status terkini sumber daya ikan yang valid dan dapat dipercaya berdasarkan metode ilmiah terbaik, jelas sangat diperlukan untuk menentukan langkah-langkah pengelolaannya," kata Kepala Pusat Riset Perikanan KKP Toni Ruchimat, dalam rilis yang diterima KONTAN, Minggu (2/9).
Nanti, KKP menetapkan riset stock assessment. Sedangkan riset stock assessment SDI Laut dikerjakan oleh Balai Riset Perikanan Laut (BRPL).
Ada tiga metoda pengumpulan data dan informasi fish stock assessment oleh BRPL, yaitu melalui kegiatan port sampling oleh enumerator di lokasi-lokasi pendaratan ikan terpilih di 11 wilayah pengelolaan perikanan.
Selain itu, sampling oleh peneliti meliputi karakteristik biologi untuk jenis-jenis target spesies; serta survei laut independent dengan kapal riset.
Seluruh data dan informasi yang didapat akan dipergunakan dalam melakukan analisis estimasi potensi stok sumberdaya ikan dan dievaluasi oleh komisi nasional pengkajian stok sumberdaya ikan. Hal ini menjadi menjadi bagian penting dalam proses pengelolaan sumber daya ikan oleh KKP.
KKP mencatat pada tahun 2016, perhitungan stok ikan nasional tercatat 12,54 juta ton, meningkat dari tahun-tahun sebelumnya, yakni 9,93 juta ton di tahun 2015 dan 7,31 juta ton tahun 2013
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News