Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah gonjang-ganjing perekonomian global, Bank Indonesia (BI) yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 akan berada di kisaran 4,5%-5,3% secara tahunan.
Meski begitu, Gubernur BI Perry Warjiyo tak menampik bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap terkena imbas dari ketidakpastian global.
“Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2023 memang tetap kuat, tetapi sedikit melambat ke titik tengah kisaran 4,5%-5,3% tersebut,” terang Perry dalam Pertemuan Tahunan BI 2022, Rabu (30/11) di Jakarta.
Baca Juga: BI Proyeksi Kredit Bakal Tumbuh 10%-12% di Tahun 2023 dan 2024
Perry juga mengaku tak tahu kapan gejolak dunia akan berakhir. Pasalnya, perang Rusia dan Ukraina masih berlangsung, perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China lanjut memanas, China berencana memperpanjang lockdown hingga enam bulan ke depan, serta distribusi barang masih tersendat.
Beberapa waktu lalu, dunia dihantui risiko stagflasi atau inflasi tinggi dan risiko pertumbuhan ekonomi yang stagnan. Dengan kondisi terkini, dunia bahkan dihantui risiko reflasi atau inflasi yang tinggi dan potensi resesi.
Ditambah lagi, di pasar keuangan, investor menjadi lebih pesimistis. Terdapat penarikan dana investor global dan mereka mengalihkan dana tersebut ke aset yang lebih likuid seiring risiko yang makin meningkat.
Baca Juga: Waspada Potensi Lonjakan Inflasi Awal Tahun 2023
Menghadapi kondisi ini, Perry mengingatkan kuda-kuda pertahanan Indonesia harus kuat. Terutama, dalam menjaga progres pemulihan ekonomi tetap berjalan sesuai jalur.
“Sinergi perlu dipertahankan dan dilanjutkan untuk tetap bertahan menghadapi gejolak global. Kita perkuat optimisme dan tetap waspada untuk pemulihan ekonomi,” tandas Perry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News