kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.547.000   -20.000   -1,28%
  • USD/IDR 15.727   1,00   0,01%
  • IDX 7.533   -40,83   -0,54%
  • KOMPAS100 1.163   -7,22   -0,62%
  • LQ45 916   -5,20   -0,56%
  • ISSI 230   -1,26   -0,54%
  • IDX30 471   -2,73   -0,58%
  • IDXHIDIV20 565   -2,71   -0,48%
  • IDX80 132   -0,78   -0,59%
  • IDXV30 140   -0,82   -0,58%
  • IDXQ30 157   -0,85   -0,54%

Kerja tim anti mafia migas terkesan sembarangan


Sabtu, 06 Desember 2014 / 16:36 WIB
Kerja tim anti mafia migas terkesan sembarangan
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi melalui ATM salah satu bank Himbara di Jakarta, Kamis (20/1). Dividen Bank-Bank Pelat Merah Terancam Turun di Tahun 2024.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Ketua Asosiasi Tim Ekonomi Politik Indonesia Salamuddin Daeng memaparkan kinerja tim reformasi tata kelola migas terlalu sembarangan. Daeng membandingkan kinerja tim tersebut lebih liar daripada Lembaga Swadaya Masyarakat dalam mengungkapkan mafia migas.

"Tim ini, kesannya ini lebih grasak-grusuk dari LSM," ucap Daeng di Jakarta, Sabtu (6/12).

Daeng berpendapat bahwa tim tersebut tidak mengikuti regulasi yang ada, dalam hal ini UU Nomor 22 tahun 2001. Daeng berharap tim yang diketuai Faisal Basri punya agenda dan program untuk kepentingan bersama dengan kerja yang terkesan terburu-buru saat ini.

"Belum-belum sudah nabrak Pertamina dan Petral," ujar Daeng.

Daeng pun berharap Faisal Basri bisa membawa tim tersebut ke arah yang lebih baik dengan mengikuti UU yang sudah ada dalam bekerja. Pasalnya tim tersebut adalah perwakilan dari pemerintah untuk membersihkan negara dari mafia migas

"Saya melihat kesannya terburu-buru, ini kan mustinya tenang. Pemerintah harus mikirnya sistem," kata Daeng. (Adiatmaputra Fajar Pratama)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×