kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.624.000   4.000   0,25%
  • USD/IDR 16.305   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.109   35,72   0,50%
  • KOMPAS100 1.044   5,37   0,52%
  • LQ45 824   5,99   0,73%
  • ISSI 212   -0,11   -0,05%
  • IDX30 427   5,07   1,20%
  • IDXHIDIV20 512   6,64   1,31%
  • IDX80 119   0,49   0,41%
  • IDXV30 122   1,03   0,85%
  • IDXQ30 140   1,68   1,21%

Kenaikan ICP US$ 1 setahun, bebani APBN sebesar Rp 800 Miliar


Jumat, 18 Maret 2011 / 13:19 WIB
ILUSTRASI. Jalan tampak kosong di depan Menara Kembar Petronas setelah Pemerintah Malaysia mengumumkan Perintah Kontrol Gerakan karena penyebaran penyakit virus corona baru di Kuala Lumpur, Malaysia 19 Maret 2020.


Reporter: Irma Yani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pemerintah harus terus mencermati dan mewaspadai pergerakan harga minyak, terutama Indonesian Crude Price (ICP). Pasalnya, menurut hitungan Kementerian Keuangan, setiap kenaikan ICP sebesar US$ 1 per barel per tahun, akan membebani anggaran pendapatan belanja negara (APBN) sebesar Rp 800 miliar.

Namun demikian, Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengaku, hingga saat ini pemerintah belum perlu mengubah asumsi makro terkait ICP meski saat ini tercatat telah melebihi dari apa yang ditargetkan oleh pemerintah. Dia beralasan, meski rata-rata harga minyak tercatat naik, namun laju ICP masih berfluktuatif.

"Kita memang melihat harga minyak seperti ICP, Brent, dan WTI sudah diatas US$ 100 per barel. Tapi kondisi hari ini dan besok bisa berubah. Dua hari yang lalu harganya US$ 113 per barel sekarang US$ 110 per barel jadi masih fluktuasi," ujarnya.

Terlebih, lanjutnya, kenaikan harga minyak pun diimbangi dengan penguatan nilai tukar rupiah. "Tapi ada juga dampak dari kurs rupiah menguat. Kalau rupiah menguat Rp 1, dampak pada anggaran kita ada tabungan sebesar Rp 1,7 triliun. Jadi masih ada manfaat kepada anggaran, secara umum anggaran kita baik. Jadi (kalau begitu) tidak perlu kita melakukan revisi anggran," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×