kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.895.000   -28.000   -1,46%
  • USD/IDR 16.317   5,00   0,03%
  • IDX 7.193   -6,18   -0,09%
  • KOMPAS100 1.048   -3,57   -0,34%
  • LQ45 816   -2,53   -0,31%
  • ISSI 227   0,56   0,25%
  • IDX30 427   -1,63   -0,38%
  • IDXHIDIV20 507   -1,12   -0,22%
  • IDX80 118   -0,36   -0,31%
  • IDXV30 120   -0,03   -0,02%
  • IDXQ30 139   -0,71   -0,51%

Kenaikan GKG diperkirakan hanya 3,1%


Selasa, 10 April 2012 / 21:00 WIB
Kenaikan GKG diperkirakan hanya 3,1%
ILUSTRASI. Dua pengendara melintas di Jalan Ngurah Rai di kawasan Taman Titi Banda, Denpasar, Bali, Jumat (15/5/2020). Cuaca besok di Jawa dan Bali cerah berawan hingga hujan ringan, menurut prakiraan BMKG.


Reporter: Rika Panda | Editor: Dadan M. Ramdan

JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) memperkirakan kenaikan produksi gabah kering giling (GKG) tahun ini hanya mencapai 3,1% dari produksi tahun lalu sebesar 65,39 juta GKG. Padahal, berdasarkan roadmap surplus 10 juta ton beras tahun 2014, tahun ini ditargetkan kenaikan sebesar 3,22%.

“Kemungkinan kenaikan produksi sebesar 3,1%, tidak 3,2% seperti apa yang ditargetkan sebelumnya. Tapi dari sisi produksi dibandingkan tahun lalu lebih besar karena iklim saat ini relatif lebih baik dan bersahabat,” kata Menteri Pertanian Suswono, seusai acara Pelantikan Pengurus Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) periode 2012-2015, di Jakarta, Selasa (10/4).

Walaupun produksi gabah dan beras diperkirakan masih dibawah target semula, Suswono menegaskan, pemerintah belum membicarakan perihal impor beras untuk tahun ini. Jika nanti faktanya pemerintah sudah bekerja keras tetapi ternyata masih kekurangan, menurut Suswono, barulah pemerintah akan membicarakan impor.

Apalagi, lanjut Suswono, sampai pekan ketiga April ini, masih akan terjadi panen raya. Untuk itu, Perum Bulog diharapkan semakin memainkan peranannya secara optimal karena di beberapa tempat sudah dilaporkan harga beras di pasar sudah di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP). “Bulog jangan merancang untuk impor. Tapi lebih konsentrasi dengan satuan pengawasnya (satgas) dan kerja sama dengan Gapoktan untuk menyerap beras dari dalam negeri. Impor hanya suatu kondisi terpaksa,” tegasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×