kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kemkeu harap kembalinya JP Morgan bisa dorong kinerja SUN


Selasa, 01 Mei 2018 / 15:44 WIB
Kemkeu harap kembalinya JP Morgan bisa dorong kinerja SUN
ILUSTRASI. Pasar modal


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah memutuskan hubungan kerjasama JP Morgan Chase Bank, N.A sejak 1 Januari 2017, pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemkeu) kembali menjalin kerjasama dengan JP Morgan sebagai dealer utama Surat Utang Negara (SUN).

Direktur Surat Utang Negara Kementerian Keuangan Loto Srinaita Ginting mengatakan, dengan masuknya JP Morgan kembali, jumlah dealer utama SUN menjadi 20. Hal ini diharapkan bisa mendorong penjualan SUN.

“Dengan masuknya JP Morgan, maka jumlah dealer utama menjadi 20. Semoga dapat meningkatkan kinerja SUN di pasar perdana dan pasar sekunder, karena bertambahnya jumlah dealer utama saat ini,” kata Loto kepada Kontan.co.id, Selasa (1/5).

Ekonom Samuel Asset Management Lana Soelistyaningsih mengatakan, bisa jadi penunjukkan kembali JP Morgan juga didorong oleh penjualan SUN beberapa waktu lalu yang tersendat. 

Sekadar informasi, pemerintah baru saja menarik utang Rp 6,15 triliun dari hasil lelang lima seri SUN. Namun demikian, capaian tersebut lebih rendah dari target indikatif yang sebesar Rp 17 triliun. 

Tak hanya itu, penawaran dalam lima seri SUN tersebut hanya Rp 17,02 trilliun, menurun bila dibandingkan penawaran yang masuk pada lelang SUN dua pekan sebelumnya yang mencapai Rp 37,72 triliun. Bahkan, penawaran pada lelang kemarin tercatat yang terendah sejak Oktober 2016. 

Maka dari itu, dengan memperbanyak dealer utama, kata Lana, ini juga bisa menambah penjualan. “Memang tetap bisa kalau dealer utama (yang di-suspend) ini beli dari yang lain tapi fee-nya akan tidak full sehingga mereka tidak antusias belikan buat nasabah. Padahal mungkin kliennya besar,” kata Lana kepada Kontan.co.id.

Namun demikian, Lana bilang pemerintah jangan berhenti sampai penunjukkan kembali JP Morgan saja. Sebab, jumlah 20 dealer utama ini masih terbilang kecil. Apalagi bila nantinya pemerintah ingin fokus ke penjualan obligasi ritel.

Menurut Lana, bila JP Morgan saja, dikhawatirkan akan menjadi preseden buruk bagi dealer utama lainnya.

“Makin banyak dealer utama akan buka makin banyak client base. Jangan hanya JP Morgan. Broker-broker lokal bisa lebih banyak lagi untuk jual SBN,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×