kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.250   0,00   0,00%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Kemitraan Strategis Indonesia-Tiongkok Perlu Diperkuat


Sabtu, 09 November 2024 / 22:59 WIB
Kemitraan Strategis Indonesia-Tiongkok Perlu Diperkuat
ILUSTRASI. Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid saat membuka perayaan Hari Ulang Tahun ke-56 Kadin Indonesia di Jakarta (25/9/2024).


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kemitraan antara Indonesia dan China memainkan peran penting dalam membangun fondasi ekonomi, sosial, dan geopolitik di kawasan Asia-Pasifik. Sebagai dua negara besar dengan potensi ekonomi yang signifikan, memperkuat hubungan ini memberikan berbagai keuntungan strategis bagi kedua belah pihak. 

China merupakan salah satu investor terbesar di Indonesia, terutama dalam sektor infrastruktur. Dengan keterlibatan dalam proyek-proyek besar seperti pembangunan jalan tol, pembangkit listrik, pelabuhan, dan kereta cepat Jakarta-Bandung, investasi China telah membantu mendorong pembangunan infrastruktur yang dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi. 

Dengan memperkuat kemitraan ini, Indonesia dapat memanfaatkan lebih banyak dana investasi untuk mendukung proyek infrastruktur nasional yang membutuhkan biaya besar. Hal ini dapat membantu mempercepat realisasi pembangunan, mengurangi ketimpangan antar wilayah, serta meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat internasional.

Ketua Umum Kadin, Arsjad Rasjid mengatakan, memperkuat kemitraan strategis dengan Tiongkok  serta mengadopsi strategi pembangunan ekonomi dan sosial yang telah terbukti berhasil di negara tersebut sangat penting.

Baca Juga: Aion Ingin Jadikan Indonesia Sebagai Basis Produksi dan Ekspor Mobil Listrik

“Tiongkok adalah mitra penting bagi Indonesia, tidak hanya sebagai mitra dagang terbesar tetapi juga sebagai investor terbesar kedua. Dengan pengalaman dan keberhasilan  Tiongkok mencapai sasaran pembangunan, kami ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk menerapkan praktik terbaik dalam upaya mendukung ketahanan pangan dan energi, serta meningkatkan kesejahteraan sosial,” kata Arsjad dalam keterangannya, Sabtu (9/11).

Langkah tersebut diharapkan mampu mendorong tercapainya target pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.

Seperti diketahui, Arsjad Rasjid turun mendampingi lawatan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke China. Melalui partisipasi dalam lawatan kenegaraan ini, ia  berharap penguatan kemitraan strategis ini akan memperkokoh hubungan bilateral antara kedua negara, mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, dan membawa manfaat nyata bagi masyarakat luas. 

Baca Juga: Ini Pembalasan Pertama China ke Uni Eropa Terkait Perang Dagang Mobil Listrik

"Dengan belajar dari pencapaian Tiongkok di berbagai sektor strategis, seperti perumahan terjangkau dan transisi energi, Indonesia siap untuk melaksanakan inisiatif pengembangan kapasitas kolaboratif yang dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi pembangunan nasional." pungkas Arsjad. 

Selanjutnya: Tulus hingga NDX Meriahkan BYOND by BSI Launching, Inklusif & Bawa Semangat Baru

Menarik Dibaca: 7 Film Tentang Home Invasion Bikin Takut Sendirian di Rumah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×