kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Kementerian PUPR lanjutkan pembangunan jalan perbatasan Indonesia-Malaysia di Kaltara


Selasa, 28 Juli 2020 / 07:30 WIB
Kementerian PUPR lanjutkan pembangunan jalan perbatasan Indonesia-Malaysia di Kaltara


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) secara bertahap melanjutkan pembangunan jalan perbatasan di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) sepanjang 966,59 kilometer (km).

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan infrastruktur jalan tersebut bertujuan untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah atau membuka akses daerah terisolir. Hal ini juga sebagai pemerataan hasil-hasil pembangunan di luar Pulau Jawa, terutama di daerah perbatasan. Pekerjaan pengaspalan diprioritaskan pada area yang sudah ada permukiman atau padat penduduk serta terdapat fasilitas umum seperti puskesmas, pasar, sekolah, dan kantor pemerintahan.

“Jaringan jalan perbatasan ini merupakan infrastruktur yang bernilai strategis bagi NKRI dengan fungsi sebagai pertahanan dan keamanan negara dan mendukung pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan perbatasan,” kata Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Selasa (28/7).

Baca Juga: Hingga semester I, pembangunan Terminal Kijing milik Pelindo II sudah capai 55%

Sebagai informasi, pada Tahun Anggaran (TA) 2020, Kementerian PUPR menganggarkan sebesar Rp 231 miliar untuk pembangunan 8 ruas jalan perbatasan dan tiga ruas akses perbatasan di wilayah Kaltara.

Secara keseluruhan, jalan perbatasan di Kaltara sepanjang 966,59 km terdiri dari jalan paralel perbatasan sepanjang 614,55 km dan akses perbatasan 352,04 km. Hingga akhir 2019, dari total panjang tersisa 80,8 km belum terbuka.

Seperti diketahui, pembangunan jalan perbatasan yang telah konstruksi adalah Jalan Long Semamu Long Bawan 3 sepanjang 1,2 km dengan progres 0,38%, Jalan Long Semamu Long Bawan 4 sepanjang 1,8 km progres fisik 1,6% dan biaya Rp 20,9 miliar.

Kemudian, Jalan Long Boh Metulang Long Nawang sepanjang 3,5 km progresnya 37,12%, dan Jalan Long Boh Metulang Long Nawang 2 sepanjang 2,5 km dengan progres 33,7%.

Sementara untuk 4 ruas sisanya masih dalam tahap persiapan lelang yakni Jalan Malinau Semamu 1 sepanjang 1,4 km, Jalan Long Semamu Long Bawan sepanjang 2 km, Jalan Long Semamu Long Bawan 2 sepanjang 2,1 km, dan Jalan Long Nawang sepanjang 400 meter.

Selain jalan perbatasan, anggaran juga digunakan untuk melanjutkan pembangunan 3 ruas akses perbatasan di wilayah Kaltara. Seperti Ruas Jalan Malinau - Long Semamu – Long Bawan - Long Midang (Indonesia) – Lawas (Sarawak, Malaysia) sepanjang 8,5 km dari total panjang 198,71 km.

Kemudian, ruas Jalan Malinau - Mensalong – Tau Lumbis - Keningau (Sabah, Malaysia) sepanjang 221,73 km, dan Ruas Jalan Malinau - Langap - Long Kemuat - Long Nawang (Indonesia) - Sibu (Serawak, Malaysia) sepanjang 6,4 km dari total panjang 443,43 km.

Baca Juga: Kementerian PUPR jamin proyek konstruksi berlanjut di tengah pandemi Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×