kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kementerian PUPR genjot konektivitas di Papua Barat


Selasa, 29 Oktober 2019 / 15:32 WIB
Kementerian PUPR genjot konektivitas di Papua Barat
ILUSTRASI. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Indonesia Basuki Hadimuljono menunjukkan peta Papua selama konferensi pers setelah setidaknya 24 pekerja konstruksi membangun jembatan di sebuah kabupaten terpencil di provinsi Papua dibunuh oleh kelompok separa


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus menggenjot pembangunan infrastruktur di Provinsi Papua Barat. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas, membuka keterisolasian wilayah, mengurangi tingginya biaya dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Pada 2018, jalan Trans di Provinsi Papua Barat sudah tersambung sepanjang 1.071 km. Pembangunan dilanjutkan pada 2019, dimana jalan yang sudah beraspal sepanjang  743 km. Sisanya, masih agregat atau perkerasan tanah.

Baca Juga: Kementerian PUPR tingkatkan pembangunan infrasfruktur di Papua Barat

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, akan terus melanjutkan pembangunan Jalan Trans Papua Barat ini. “Pembangunan Jalan Trans Papua terus dilanjutkan dan ditargetkan untuk bisa dilanjutkan sisa pembangunan sekitar 32 km,” kata Basuki seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Selasa (29/10). 

Basuki juga mengatakan, masyarakat sudah mulai merasakan manfaat dari keberadaan Jalan Trans Papua dan Jalan Perbatasan Papua.

Kondisi medan yang berat menjadi tantangan dalam pembangunan jalan Trans Papua Barat. Medan tersebut seperti hutan, pegunungan dan cuaca. Ketersediaan material konstruksi juga terbatas di Papua.

Lebih lanjut, Jalan Trans Papua Barat terbagi menjadi dua segmen/ruas yaitu segmen I Sorong-Maybrat-Manokwari sepanjang 595 km. Segmen I ini menghubungkan dua pusat ekonomi di Papua Barat yakni Kota Sorong dan Manokwari yang kini dapat ditempuh dalam waktu 14 jam. 

Baca Juga: Jalan tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung segera beroperasi

Hingga tahun 2019, sepanjang 550 km sudah beraspal dan sisanya perkerasan tanah sepanjang 44,5 km.

Sementara segmen II Manokwari-Mameh-Wasior-Batas Provinsi Papua. Dari panjang 476 km, kondisi beraspal sepanjang 192  km, perkerasan tanah 283 km, namun masih diperlukan pembangunan 3 jembatan dengan panjang total 210 meter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×