kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Kemenpupera: Kualitas rumah subsidi asal-asalan


Rabu, 02 Agustus 2017 / 19:28 WIB
Kemenpupera: Kualitas rumah subsidi asal-asalan


Reporter: Agus Triyono | Editor: Dessy Rosalina

JAKARTA. Pelaksanaan program rumah murah masih dirundung bermasalah. Berdasarkan temuan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono di lapangan, kualitas rumah bersubsidi menjadi fakta yang banyak terjadi di sebagian besar rumah.

Di sejumlah titik, kualitas rumah subsidi tidak sesuai harapan. Misal, kusen rumah bersubsidi dikerjakan pengembang secara asal- asalan. "Asal- asalan, tidak diserut, itu salah satu masalahnya. Di Pekanbaru kami temukan," katanya kepada KONTAN di Jakarta, Rabu (2/8).

Selain temuan tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) juga mendapat banyak keluhan soal keseriusan pengembang dalam menjalankan program tersebut. Masyarakat banyak yang sudah membayar uang muka untuk mendapatkan rumah subsidi, tapi rumah tidak kunjung dibangun dan diselesaikan.

Basuki mengatakan, akan mengambil tiga kebijakan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Pertama, membentuk tim untuk mengevaluasi kualitas rumah tersebut.

Kedua, membuat standar atau patokan minimum rumah subsidi yang harus dibangun pengembang. Ketiga menjatuhkan sanksi kepada pengembang yang bermain- main dengan proyek tersebut.

"Ini akan saya tegaskan dan kebijakan sedang dirumuskan, karena program ini menggunakan dana APBN," katanya.

Pemerintah sejak beberapa tahun ini melaksanakan program subsidi rumah murah untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah dalam memiliki rumah. Untuk tahun ini, pemerintah menggelontorkan anggaran Rp 14 triliun untuk subsidi pembelian rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Anggaran tersebut diberikan untuk fasilitas kredit pembiayaan pemilikan rumah dengan dukungan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan masyarakat kurang mampu dan subsidi selisih bunga pembelian rumah dan bantuan uang muka pembelian rumah.

Sementara itu, Presiden Jokowi meminta selain memantau kualitas, para menterinya juga memantau secara menyeluruh pembeli rumah subsidi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×