kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.919   11,00   0,07%
  • IDX 7.199   58,00   0,81%
  • KOMPAS100 1.106   10,86   0,99%
  • LQ45 878   11,76   1,36%
  • ISSI 220   0,63   0,29%
  • IDX30 449   6,24   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,54   1,04%
  • IDX80 127   1,40   1,11%
  • IDXV30 134   0,16   0,12%
  • IDXQ30 149   1,66   1,12%

Kemenag: Pengurusan Slot Time Penerbangan Jemaah Haji Kewajiban Maskapai


Minggu, 14 Juli 2024 / 15:39 WIB
Kemenag: Pengurusan Slot Time Penerbangan Jemaah Haji Kewajiban Maskapai
ILUSTRASI. Pengaturan slot waktu penerbangan untuk jemaah haji adalah tanggung jawab maskapai penerbangan. ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/YU


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Layanan Haji dalam Negeri Kemenag Saiful Mujab memastikan bahwa pengaturan slot waktu penerbangan untuk jemaah haji adalah tanggung jawab maskapai penerbangan. Saiful menjelaskan bahwa setiap maskapai mengurus proses ini dengan otoritas penerbangan di Arab Saudi.

Penyelenggaraan ibadah haji tahun ini mengalami perubahan slot waktu penerbangan untuk 46 kloter jemaah Indonesia pada gelombang 1 pemulangan. Lebih dari 18.000 jemaah yang berangkat pada gelombang pertama dan mendarat di Madinah seharusnya kembali melalui Jeddah. Namun, karena maskapai tidak mendapatkan slot waktu di Bandara Jeddah, jemaah harus kembali melalui Madinah.

"Adalah keliru jika mengatakan bahwa Kemenag yang mengurus slot waktu. Otoritas yang memberikan slot waktu penerbangan adalah GACA atau otoritas penerbangan Saudi. Airlines seperti Garuda Indonesia dan Saudia Airlines memiliki kewenangan untuk mengajukan slot waktu mereka sendiri," tegas Saiful Mujab di Jakarta, pada hari Minggu (14/7/2024).

Baca Juga: Total Jemaah Haji Tahun Ini Mencapai 1,8 Juta Orang, 63% Berasal dari Asia

"Jadi, jika ada slot waktu yang tidak tersedia, itu adalah kegagalan dari pihak maskapai penerbangan," tambahnya.

Saiful Mujab menegaskan bahwa Kemenag tidak memiliki kewenangan untuk mengajukan slot waktu. Oleh karena itu, pengaturan slot waktu ini termasuk dalam kontrak yang harus dipenuhi oleh maskapai.

Menurut Saiful Mujab, Kemenag pernah melakukan pertemuan dengan GACA untuk membahas pengajuan slot waktu. Namun, GACA menekankan bahwa Airlines yang harus mengajukan slot waktu sesuai dengan kebutuhan Kemenag.

"Setiap pengajuan harus sangat detail, termasuk jam penerbangan, nomor penerbangan, dan nomor pesawat. Kami telah menyerahkan jadwal penerbangan jemaah sejak awal Januari 2024 agar maskapai segera mengajukan slot waktu kepada GACA. Namun, entah mengapa, Garuda tidak segera berkoordinasi dengan GACA. Sementara Saudia Airlines segera mengajukan dan berhasil mendapatkan slot waktu, Garuda terlambat dalam pengajuannya," ungkap Saiful Mujab.

Baca Juga: Pembentukan Pansus Angket Haji Dinilai Sarat Kepentingan

"Saudia mampu memenuhi jadwal sesuai keinginan Kemenag karena mereka mengajukan lebih awal kepada GACA, sementara Garuda terlambat karena masalah pengadaan pesawat," lanjutnya.

"Persaingan untuk mendapatkan slot waktu ini melibatkan Airlines dari berbagai negara pengirim jemaah haji, sehingga Garuda tidak mendapatkan slot waktu yang dibutuhkan sesuai kontrak penerbangan jemaah haji," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×