kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kejar target investasi, DNI akan direvisi


Kamis, 05 Januari 2017 / 12:20 WIB
Kejar target investasi, DNI akan direvisi


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pemerintah akan membuka pintu lebih lebar bagi investasi asing. Dibukanya pintu lebih lebar untuk investasi asing ini rencananya akan dilakukan mulai tahun ini melalui revisi aturan Daftar Negatif Investasi (DNI). 

Rencana itu dikemukakan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong. Revisi ini perlu dilakukan untuk mengejar target investasi tahun ini dan tahun depan. Bahkan, menurutnya, relaksasi DNI sudah masuk tahap pembicaraan diantara kementerian terkait.

Relaksasi DNI, menurut Thomas, dilakukan karena banyak sektor yang selama ini tertutup untuk investasi, tidak hanya bagi investor asing, namun juga investor lokal. Tidak hanya di sektor-sektor yang masuk DNI, tetapi juga yang tidak tercantum dalam DNI. "Untuk mengejar target 2018, kerja keras harus kita mulai saat ini," ujarnya, Rabu (4/1).

Revisi DNI menjadi salah satu upaya yang akan dilakukan pemerintah mengejar investasi. Langkah lainnya adalah dengan menggandeng Kementerian Pariwisata untuk mendorong investasi sektor pariwisata. Sektor ini diharapkan menjadi  andalan pemerintah dalam menopang pertumbuhan sektor jasa.

BKPM akan merapikan sejumlah Perizinan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di berbagai daerah. Diantaranya dengan upgrade sistem informasi. Thomas berharap perbaikan iklim investasi yang dilakukan pemerintah juga diiringi perbaikan ekonomi Amerika Serikat (AS) tahun depan. Sebab pertumbuhan AS akan mendorong pertumbuhan ekonomi di negara-negara lainnya, termasuk Indonesia.

Deputi Bidang Pengendalian Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis bilang, tantangan lebih besar dihadapi BKPM di tahun mendatang. Pada 2017, BKPM menargetkan pertumbuhan investasi moderat sebesar 14% dari realisasi 2016. Sementara tahun 2018, targetnya lebih tinggi karena pemerintah ingin realisasi investasi tumbuh 45% dari realisasi 2016 atau Rp 863 triliun

Pada 2016, BKPM yakin realisasi investasi tidak kurang dari target yang sebesar Rp 600 triliun. Jumlah itu naik 15% dari realisasi 2015 yang sebesar Rp 519,5 triliun. Menurut Azhar, berbagai kebijakan pemerintah mampu mendorong investasi sesuai harapan di 2016. Namun, dia bilang, itu bukan hal luar biasa, sebab tren pertumbuhan realisasi investasi selalu dalam tren seperti itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×