kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kapal selam hilang kontak, Prabowo Subianto pastikan dorong modernisasi alutsista


Kamis, 22 April 2021 / 16:09 WIB
Kapal selam hilang kontak, Prabowo Subianto pastikan dorong modernisasi alutsista
ILUSTRASI. Kementerian Pertahanan?meluncurkan kapal selam Alugoro-405 buatan industri pertahanan dalam negeri PT PAL Indonesia yang bekerjasama dengan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) Korea Selatan di Surabaya, Jawa Timur,?Rabu (17/3/2021).


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Hilang kontaknya kapal selam KRI Nanggala-402 di perairan Bali menjadi tanda pentingnya modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI. Hal itu disampaikan oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Prabowo mengakui perlunya modernisasi alutsista untuk memastikan kemampuan pengamanan dari TNI. Meski begitu, mahalnya harga alutsista dinilai menjadi kendala dalam pengadaannya.

Oleh karena itu, dilakukan penyusunan peta jalan yang dapat meningkatkan alutsista tanpa mengganggu program pembangunan kesejahteraan. "Kita akan investasi lebih besar tanpa mempengaruhi usaha pembangunan kesejahteraan," ujar Prabowo dalam konferensi pers melalui YouTube Puspen TNI, Kamis (22/4).

Rencana induk terkait pengadaan alutsista itu akan disusun hingga 25 tahun mendatang. Prabowo menyebut akan memberikan rencana induk itu kepada Presiden Joko Widodo dalam 2 hingga 3 minggu mendatang.

Baca Juga: Kapal Singapura dan Malaysia bantu cari kapal selam KRI Nanggala 402 hilang kontak

Prabowo menyebut tengah merumuskan pengadaan alutsista yang lebih tertib dan efisien. Kurangnya anggaran menjadi kendala sehingga banyak alutsista yang belum dimodernisasi.

"Banyak alutsista kita memang, karena keterpaksaan dan karena kita utamakan pembangunann kesejahteraan, kita belum modernisasi lebih cepat," terang Prabowo.

Padahal, untuk memajukan pertahanan negara diperlukan alutsista yang mutakhir dengan teknologi tinggi. Hal itu untuk memastikan alutsista dapat bersaing dengan negara lain.

Berkaitan dengan kapal selam, Indonesia terus melakukan pengadaan kapal selam. Sebelumnya Indonesia sudah mendatangkan 3 kapal selam baru dari Korea Selatan.

"Kita baru saja mengadakan 3 kapal selam baru dari Korea Selatan masih terus diadakan uji coba, dan terus rencana kita memang ada penambahan kapal selam," jelasnya.

Probowo optimistis dalam waktu dekat akan dilalukan modernisasi alutsista untuk tiga matra yakni Angkatan Darat, Angkatan Udara, dan Angkatan Laut. Modernisasi tersebut akan dilakukan secara komprehensif dan efektif.

Selanjutnya: Mako Armada II dan Lanal Banyuwangi menjadi posko crisis center KRI Nanggala 402

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×