kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kapal pengangkut nikel Antam masih disandera perompak Somalia


Sabtu, 09 April 2011 / 19:44 WIB
ILUSTRASI. Wakil Ketua KPK Alexander Marwarta (tengah) bersama Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan (kanan) dan Juru Bicara KPK Bidang Pencegahan Ipi Maryati (kiri) menyampaikan keterangan pers terkait hasil kajian program kartu prakerja di gedung KPK, Jakarta, K


Reporter: Dyah Megasari |

JAKARTA/KEDIRI. Kapal milik Indonesia yaitu MV Sinar Kudus hingga saat ini masih disandera di perairan Teluk Aden, Somalia, Sabtu (9/4). Kapal itu disandera sejak 16 Maret lalu.

Sejatinya, kapal ini dalam perjalanan menuju Belanda yang membawa nikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) senilai Rp 1 triliun lebih. Namun, ketika baru sampai di Laut Merah, kapal dihadang kawanan perompak.

"Salah satu abk, Slamet Riyadi, kini mengalami sakit keras. Posisi kami di pantai timur Somalia, 400 mil dari Mogadishu dan berada di dalam kapal," ujar kapten kapal, Slamet Juari.

Kini, perompak Kapal MV Sinar Kudus menaikkan permintaan tebusan kepada pemilik kapal, PT Samudera Indonesia, untuk membebaskan 20 awak kapal yang disandera. Nilai tebusan dinaikkan karena pemilik kapal tak kunjung membayar sesuai permintaan perompak.

Semula, perompak meminta tebusan US$ 2,6 juta, yang kemudian dinaikkan menjadi US$ 3,5 juta. "Sementara pihak perusahaan hanya kuat membayar US$ 1.070," ujar Yunita (35), istri Masbukhin (37), awak MV SinarKudus asal Kediri, Jawa Timur, Sabtu (9/4).

Yunita mengetahui hal tersebut dari kabar yang ia peroleh dari perusahaan yang telah mengontak suaminya tiga kali. Menurut ibu dua anak itu, beberapa kali suaminya menjalin kontak.

Dari kontak yang dilakukan sembunyi-sembunyi itu, Masbukhin mengabarkan situasi selama ditawan sejak 16 Maret 2011 pukul 14.27 WIB."Di sana ada 20 awak kapal yang kesemuanya dari Indonesia. Saat ini situasinya semakin kritis karena ketersediaan air bersih, makanan, dan bahan bakar sudah menipis," kata Yunita, menceritakan kabar terakhir dari suaminya, Kamis (7/4).

MV Sinar Kudus yang mengakut kargo berisi ferronikel dari Pomalaa, Sulawesi Tenggara, menuju Rotterdam, Belanda. Kapal dibajak di semenanjung Somalia. Menurut kapten kapal, perampok ini dilengkapi dengan senjata api otomatis.

Sumber : Kompas.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×