Reporter: Venny Suryanto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dampak pandemi virus corona atawa Covid-19 sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ini membuat sektor riil, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), industri pengolahan, pariwisata, konstruksi, properti, dan lainnya kian tertekan.
Gita Wirjawan, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengatakan, kerentanan tersebut, apabila tidak ditopang dengan jumlah dan kecepatan yang tepat serta terukur, dapat menyebabkan kelumpuhan struktural yang akan mempengaruhi pemulihan ataupun pertumbuhan ekonomi ke depan.
Terlebih saat ini, 97% dari 130 juta tenaga kerja di Indonesia berada pada sektor UMKM sudah mengalami gangguan dikarenakan kebijakan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB di beberapa wilayah.
Baca Juga: Hipmi minta kursus online kartu Prakerja disetop sementara, ini alasannya
“Perkiraan kami, sekitar 40% dari tenaga kerja UMKM (sekitar 50 juta tenaga kerja) sudah tidak dapat bekerja secara maksimal seperti sebelumnya,” kata dia dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Sabtu (16/5).
Perhitungannya, jaring pengaman sosial yang dibutuhkan oleh para pengusaha dan tenaga kerja UMKM yang terdampak untuk kebutuhan hidup sehari-hari bisa mencapai Rp 600 triliun untuk periode 6 bulan ke depan.