kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Kader Muhammadiyah Masuk Kabinet, Haedar Nashir: Jangan Mendahului Presiden Terpilih


Sabtu, 05 Oktober 2024 / 05:20 WIB
Kader Muhammadiyah Masuk Kabinet, Haedar Nashir: Jangan Mendahului Presiden Terpilih
ILUSTRASI. Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir (kiri) didampingi Ketua Bidang Ekonomi, Bisnis, dan Industri Halal PP Muhammadiyah Muhadjir Effendy (kanan) menyampaikan paparan saat jumpa pers Konsolidasi Nasional Muhammadiyah di Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta, Sleman, D.I Yogyakarta, Minggu (28/7/2024). Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyatakan menerima tawaran konsesi atau izin usaha pertambangan (IUP) dari pemerintah. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/agr/Spt.


Reporter: kompas.com | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, diisukan akan mengisi posisi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah dalam pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. 

Menanggapi isu tersebut, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, meminta agar masyarakat tidak mendahului keputusan presiden terpilih. 

“Jangan mendahului presiden terpilih. Jadi kita tunggu 20 Oktober, seluruhnya hak prerogatif presiden kita hargai bersama,” ujar Haedar saat ditemui di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Jumat (4/10/2024). 

Haedar menegaskan pentingnya menghargai keputusan presiden dalam memilih kabinet. 

Dia menambahkan bahwa apapun keputusan yang diambil, Muhammadiyah akan tetap fokus pada pembangunan Indonesia. 

Baca Juga: Demokrat: Kalau AHY Diamanahkan Jadi Menko, Insyallah Akan Dijalankan dengan Baik

“Kita hormati pilihan presiden terpilih, tapi siapa pun yang diberi mandat menjadi menteri, termasuk di bidang pendidikan, concern kami adalah membangun Indonesia,” ungkapnya. 

Lebih lanjut, Haedar menjelaskan bahwa pembangunan Indonesia tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga harus melibatkan aspek spiritual. 

“Bangunlah jiwanya, bangunlah raganya, untuk Indonesia Raya. Jadi Indonesia Raya itu enggak mungkin hanya fisik saja, tapi juga harus ada jiwanya,” tegasnya. 

Haedar juga menyatakan bahwa PP Muhammadiyah tidak akan campur tangan dalam keputusan presiden terpilih terkait pemilihan kabinet. 

“Sekali lagi, kita hormati, kita percaya bahwa Pak Prabowo menguasai peta Indonesia dan peta kekuasaan masyarakat. Sehingga, yang dipilih oleh beliau akan merepresentasikan berbagai profesi, golongan, dan kekuatan yang ada di masyarakat. Itu pesan kami,” pungkasnya. 

Sebelumnya, Abdul Mu'ti mengaku mendapatkan informasi bahwa ada kader Muhammadiyah yang akan duduk sebagai menteri dalam kabinet Prabowo-Gibran. 

Menurutnya, berdasarkan informasi tersebut, kader Muhammadiyah diperkirakan akan mengisi satu kursi menteri dan dua wakil menteri. 

"Saya dapat kabar A1 95 persen kemungkinan menteri pendidikan dasar dan menengah dipimpin oleh kader persyarikatan Muhammadiyah," kata Mu'ti usai pengajian Maulid Nabi Muhammad Saw di Desa Gunungpring, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada Senin (16/9/2024).

Baca Juga: Tantangan Kabinet Prabowo saat Geopolitik Memanas

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Reaksi Ketum PP Muhammadiyah Soal Isu Abdul Mu'ti Jadi Menteri Pendidikan", Klik untuk baca: https://yogyakarta.kompas.com/read/2024/10/04/153746278/reaksi-ketum-pp-muhammadiyah-soal-isu-abdul-muti-jadi-menteri-pendidikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×