CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   -35.000   -2,31%
  • USD/IDR 15.800   -121,00   -0,77%
  • IDX 7.322   55,53   0,76%
  • KOMPAS100 1.120   5,81   0,52%
  • LQ45 885   5,41   0,62%
  • ISSI 222   1,93   0,88%
  • IDX30 453   1,57   0,35%
  • IDXHIDIV20 545   1,27   0,23%
  • IDX80 128   0,70   0,54%
  • IDXV30 137   1,60   1,18%
  • IDXQ30 151   0,42   0,28%

Jubir Jusuf Kalla: Kalau jantan jangan ngeles, apalagi hapus cuitan di Twitter


Kamis, 03 Desember 2020 / 09:00 WIB
Jubir Jusuf Kalla: Kalau jantan jangan ngeles, apalagi hapus cuitan di Twitter
ILUSTRASI. Kasus cuitan caplin Ferdinand Hutahaean dan Rudy S. Kamri berbuntut panjang. Giliran jubir Jusuf Kalla angkat bicara minta Ferdinand dan Rudy jangan ngeles. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nz


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Laporan putri ketiga mantan  Wakil Presiden Jusuf Kalla Musjwirah  atas cuitan Ferdinand Hutahaean dan Rudy S.Kamri ke Bareskrim Polri berbuntut panjang.

Setelah mantan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyebut bahwa sosok Caplin yang ia sebut dalam cuitan di Twitter-nya bukan Jusuf Kalla, kini juru bicara Jusuf Kalla Husain Abdullah angkat suara.

Husain menyebut Ferdinand Hutahaean dan Rudi S. Kamri untuk bertanggung jawab. "Jangan beraninya melempar, lalu sembunyi seperti gaya tawuran anak lorong. Kalau jagoan, jangan dihapus postingannya, ditampilkan," kata Husain, kepada KONTAN. (3/12).

Husain menyebut, Ferdinand lucu lantaran  ia yang melempar tuduhan tapi bingung sendiri mencari siapa yang dia tuduh.  Ini juga nampak tulisan keduanya sudah dihapus,  bahkan akun Twitter Ferdinand juga tak dapat ditemukan.

Baca Juga: Putri Jusuf Kalla laporkan Ferdinand Hutahaean & Rudi S.Kamri ke Polisi, ini sebabnya

"Kalau jantan jangan ngeles, apalagi menghapus kicauan di akun Twitter. Demikian pula dengan Rudi S Kamri, kenapa pada ramai-ramai hapus postingannya," tanya Husain.

Husain mengaku heran dengan Ferdinand yang menyebut sosok Caplin yang dimaksud bukan JK. Padahal saat tulisan itu ramai di publik,  Ferdinand dan Rudi S Kamri sama sekali tak pernah membantah bahwa Caplin yang dimaksud bukan JK.

"Ini saya bertanya-tanya. Padahal awalnya mereka sangat meyakinkan, menuduh Pak JK memulangkan HRS dari Saudi, bahkan membiayai dengan membawa uang sekoper ke Saudi. Dan semua balasan di akun Twitter Ferdinand dan akun FB Rudi S. Kamri yang meyakini itu yang dimaksud adalah Jusuf Kalla, tidak dibantah oleh kedua orang ini bahwa itu bukan Pak JK yang dia maksud," jelasnya.

Husain juga menyoal soal Rudi S. Kamri yang secara terang-terangan menyebutkan dua lembaga sosial yang dipimpin Jusuf Kalla yakni  PMI dan DMI dalam tulisannya. “Kamri meminta agar kekuatan Pak JK dilumpuhkan dari kedua organisasi tersebut," ujarnya.

Maka itu, Husain minta agar Ferdinand dan Rudi S Kamri secara terbuka melayani laporan putri ke-3 JK, Musjwirah Kalla atau Ira.

"Ira JK sudah melapor ke Mabes Polri, menempuh jalur hukum, sebuah jalur terhormat untuk menjaga kehormatan orang tuanya. Harusnya kedua lelaki terlapor itu berani secara terbuka melayani laporan Ibu Ira. Jangan belum dipanggil polisi sudah sibuk ngeles dan menghilangkan barang bukti," ujarnya.

Sekadar mengingatkan, Ferdinand Hutahaean dalam postingan di Twitter yang sudah dihapus namun berhasil dicapture oleh Ira berbunyi sebagai berikut:

"Hebat juga si caplin, bawa duit sekoper ke Arab, bayar ini itu beres semua. Agenda politik 2022 menuju 2024 sudah dipanasi lebih awal. Tampaknya presiden akan sangat disibukkan oleh kegaduhan rekayasa caplin demi anak emasnya si asu pemilik bus edan".

Hanya saja, belakangan Ferdinand membantah bahwa caplin yang ia maksud bukanlah Jusuf Kalla. Kata Caplin, ia gunakan sebagai kata ganti untuk orang atau tokoh yang bermain politik. “Saya sampaikan nama itu adalah kata pengganti yang saya pilih untuk menggantikan tokoh-tokoh atau orang-orang yang bermain politik,” ujar Ferdinand.

Ferdinand mengaku akan mempertanggungjawabkan tulisannya dan siap menjalani proses hukum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×