kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.303.000   7.000   0,30%
  • USD/IDR 16.584   -33,00   -0,20%
  • IDX 8.251   84,91   1,04%
  • KOMPAS100 1.131   14,37   1,29%
  • LQ45 800   15,27   1,95%
  • ISSI 291   1,34   0,46%
  • IDX30 418   7,16   1,74%
  • IDXHIDIV20 473   8,42   1,81%
  • IDX80 125   1,66   1,35%
  • IDXV30 134   1,28   0,97%
  • IDXQ30 131   2,43   1,89%

Jokowi sedih, 33 perusahaan hengkang dari China tapi tak ada yang masuk Indonesia


Kamis, 05 September 2019 / 07:10 WIB
Jokowi sedih, 33 perusahaan hengkang dari China tapi tak ada yang masuk Indonesia
ILUSTRASI. PRESIDEN MEMBUKA KONFERENSI HUKUM TATA NEGARA


Reporter: Abdul Basith | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan kekecewaannya terkait berbelitnya regulasi di Indonesia. Kondisi itu menyebabkan industri enggan masuk ke Indonesia. Padahal, terdapat peluang menarik investasi asing yang sebelumnya ramai-ramai migrasi dari China.

"Ada 33 perusahaan di Tiongkok keluar, 23 memilih di Vietnam, 10 lainnya pergi ke Malaysia, Thailand, dan Kamboja. Enggak ada yang ke kita," ujar Jokowi saat Rapat Terbatas (Ratas) di Kantor Presiden, Rabu (4/9).

Padahal investasi langsung asing (FDA) merupakan kunci menjaga ekonomi Indonesia. Hal itu akan menjadi payung pengaman bagi Indonesia menghadapi perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Program Industri 4.0 Kemenperin perlu dukungan lintas sektor

Masalah regulasi yang berbelit bukan pertama kali dikeluhkan oleh Jokowi. Pada Ratas tersebut Jokowi kembali meminta agar para menterinya memperbaiki regulasi yang berbelit.

Menteri sektor ekonomi ditekankan untuk menginventarisir yang menghambat masuknya investasi ke Indonesia. Ia menegaskan agar dalam waktu satu minggu regulasi tersebut sudah diinventarisir.

"Seminggu lagi kita akan bicara mengenai masalah bagaimana segera menyederhanakan peraturan yang menghambat dan memperlambat," terang Jokowi.

Baca Juga: Rencana pemerintah naikkan cukai rokok dinilai akan hancurkan petani tembakau

Jokowi minta Indonesia mencontoh Vietnam dalam memudahkan investor asing. Pembangunan industri baru di Vietnam diungkapkan Jokowi hanya memerlukan waktu 2 bulan.

Oleh karena itu Vietnam menjadi sasaran baru dalam investasi. Padahal investasi asing dapat menjadi penyelamat Indonesia dalam perlambatan ekonomi dunia dan potensi terjadi resesi.

"Kunci kita keluar dari perlambatan ekonomi global itu ada di situ, dan kemungkinan bisa memayungi kita dari kemungkinan resesi global yang semakin besar juga ada di situ," tegas Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×