Reporter: Abdul Basith | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan kekecewaannya terkait berbelitnya regulasi di Indonesia. Kondisi itu menyebabkan industri enggan masuk ke Indonesia. Padahal, terdapat peluang menarik investasi asing yang sebelumnya ramai-ramai migrasi dari China.
"Ada 33 perusahaan di Tiongkok keluar, 23 memilih di Vietnam, 10 lainnya pergi ke Malaysia, Thailand, dan Kamboja. Enggak ada yang ke kita," ujar Jokowi saat Rapat Terbatas (Ratas) di Kantor Presiden, Rabu (4/9).
Padahal investasi langsung asing (FDA) merupakan kunci menjaga ekonomi Indonesia. Hal itu akan menjadi payung pengaman bagi Indonesia menghadapi perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Program Industri 4.0 Kemenperin perlu dukungan lintas sektor
Masalah regulasi yang berbelit bukan pertama kali dikeluhkan oleh Jokowi. Pada Ratas tersebut Jokowi kembali meminta agar para menterinya memperbaiki regulasi yang berbelit.
Menteri sektor ekonomi ditekankan untuk menginventarisir yang menghambat masuknya investasi ke Indonesia. Ia menegaskan agar dalam waktu satu minggu regulasi tersebut sudah diinventarisir.
"Seminggu lagi kita akan bicara mengenai masalah bagaimana segera menyederhanakan peraturan yang menghambat dan memperlambat," terang Jokowi.
Baca Juga: Rencana pemerintah naikkan cukai rokok dinilai akan hancurkan petani tembakau
Jokowi minta Indonesia mencontoh Vietnam dalam memudahkan investor asing. Pembangunan industri baru di Vietnam diungkapkan Jokowi hanya memerlukan waktu 2 bulan.
Oleh karena itu Vietnam menjadi sasaran baru dalam investasi. Padahal investasi asing dapat menjadi penyelamat Indonesia dalam perlambatan ekonomi dunia dan potensi terjadi resesi.
"Kunci kita keluar dari perlambatan ekonomi global itu ada di situ, dan kemungkinan bisa memayungi kita dari kemungkinan resesi global yang semakin besar juga ada di situ," tegas Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News