kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.934   -59,00   -0,37%
  • IDX 7.291   -23,37   -0,32%
  • KOMPAS100 1.117   -4,54   -0,41%
  • LQ45 885   -6,84   -0,77%
  • ISSI 224   0,62   0,28%
  • IDX30 454   -4,21   -0,92%
  • IDXHIDIV20 548   -5,48   -0,99%
  • IDX80 128   -0,56   -0,44%
  • IDXV30 137   -0,32   -0,23%
  • IDXQ30 151   -1,66   -1,09%

Jokowi: Perang dagang AS dan Tiongkok masih akan terus berlanjut


Selasa, 27 November 2018 / 11:04 WIB
Jokowi: Perang dagang AS dan Tiongkok masih akan terus berlanjut
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo


Reporter: kompas.com | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo bercerita pengalamannya berupaya mendamaikan Amerika Serikat dan China yang berseteru di Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (KTT APEC). Cerita itu ia sampaikan saat berpidato di Kompas 100 CEO Forum di Jakarta, Selasa (27/11). 

"Sepuluh hari yang lalu dari KTT ASEAN, saya hadir di KTT APEC di Port Moresby, Papua Nugini. Kami menyaksikan pimpinan negara dari dua pemimpin ekonomi nomor satu dan dua bersitegang, dan saya melihat sulit dipersatukan," kata Jokowi dihadapan para CEO yang hadir. 

Menurut Jokowi, Indonesia mencoba dari pagi sampai siang untuk menjadi jembatan bagi kedua pihak yang berseteru. Indonesia menempatkan diri di posisi tengah, tidak berpihak kepada AS atau pun China. "Sana kelompok sendiri, sini kelompok sendiri, kita di tengah agar ini bisa nyambung. Sampai setengah tiga gagal, enggak nyambung," kata Jokowi. 

Menurut Jokowi, kedua kubu sama-sama mengucapkan terima kasih kepada Indonesia karena sudah berusaha untuk menjadi jembatan. Kendati demikian, akhirnya forum itu gagal melahirkan kesepakatan. "Mungkin Bapak Ibu sekalian sudah baca beritanya. Ini pertama kali dalam sejarah APEC gagal mengeluarkan pernyataan bersama," kata dia. 

Menurut Jokowi, kondisi di KTT APEC itu menunjukkan ekonomi dunia masih berpotensi dilanda ketidakpastian. Perang dagang AS dan Tiongkok masih akan terus berlanjut. Namun, Jokowi meminta para CEO tidak perlu khawatir dengan perang dagang dua negara tersebut. 

Menurut dia, Indonesia justru bisa mengambil peluang dari perang dagang itu. Misalnya, banyak pabrik yang ingin pindah ke negara ASEAN, termasuk Indonesia agar terhindar tarif impor dari mitra perang dagangnya. Ada juga peluang Indonesia meningkatkan ekspor ke pasar kedua negara. "Ini peluang untuk meningkatkan Industri atau pun ekspor kita," kata dia. (Ihsanuddin)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Presiden Jokowi Gagal Damaikan AS dan China di KTT APEC"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×