Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo mengeluhkan hambatan dalam pembangunan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu).
Salah satu hambatannya adalah dalam pembebasan lahan. Selain itu, terdapat masalah dalam pengembalian dana talangan tanah yang terhambat proses administrasi.
Baca Juga: Naik 32%, Laba Wijaya Karya (WIKA) Ditopang Hasil KSO dan Divestasi Jalan Tol Sumo
"Saya ingin dengar masalah ini dan ini agar segera diselesaikan terutama Kementerian ATR/BPN," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas di Istana Merdeka, Selasa (7/7).
Jokowi meminta percepatan dalam pembuatan tol Cisumdawu. Pasalnya, jalan tol tersebut memiliki peran dalam membangun konektivitas ke Bandara Kertajati.
Benturan masalah administrasi dinilai menjadi masalah yang kerap berulang. Oleh karena itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta solusi yang bersifat permanen. "Kita buat regulasi yang sederhana, yang ringkas, yang cepat, sebetulnya solusinya itu," terang Jokowi.
Baca Juga: Hasil KSO dan divestasi tol Surabaya-Mojokerto sumbang kenaikan laba WIKA di 2019
Selama ini, penyelesaian lahan dinilai dilakukan kasus per kasus. Sehingga proses penyelesaian tersebut cenderung lambat dilakukan.
Pada awal tahun 2020, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, proyek tol Cisumdawu dapat selesai pada akhir tahun ini. Dengan demikian, Luhut berharap tol Cisumdawu dapat beroperasi pada awal tahun 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News