Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuturkan, melihat karakteristik dari Covid-19 varian omicron, maka diperlukan pendekatan penanganan yang berbeda.
Di bagian hulu Jokowi meminta dilakukan pencegahan transmisi lokal, terutama di enam provinsi yang menjadi penyumbang kasus aktif yang terbesar.
"Betul-betul harus dimonitor dengan ketat, tetapi juga masyarakat ditenangkan dan tidak usah panik, tapi harus tetap waspada," dikutip dari website Sekretariat Kabinet, Selasa (1/2).
Berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19 per 1 Februari 2022 enam provinsi yang menduduki posisi kasus aktif terbesar ialah, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Bali, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Baca Juga: Metropolitan Land (MTLA) Sebut Terjadi Penurunan Angka Kunjungan Mal di Awal 2022
Kemudian juga disiplin protokol kesehatan bersama TNI dan Polri, terutama pelaksanaan 3M yang masif dan juga pelacakan kontak erat terus ditingkatkan.
Adapun di bagian di hilir, Jokowi meminta sosialisasi, edukasi yang masif untuk masyarakat yang positif tanpa gejala, untuk melakukan karantina mandiri dengan konsultasi dokter secara mandiri di puskesmas, di faskes atau melalui telemedicine.
"Dan kemudian stok obat-obatan yang ada di apotek-apotek ini betul-betul harus dikontrol keberadaannya," imbuhnya.
Jokowi juga mengingatkan pentingnya disiplin dalam melakukan pengetatan di pintu-pintu masuk dan pelaksanaan proses karantina dari luar negeri yang sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News