Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mendapat hadiah sebuah wayang kulit raksasa berupa tokoh Semar setinggi 5 meter. Pemilik sekaligus Kreatif Sanggar Wayang Gogon Margono mengatakan, tokoh Semar cocok ditujukan untuk menggambarkan sosok Jokowi.
"Semar ini digambarkan sebagai pamong dan pengemong tugas rakyat. Beliau pantas menjadi pamong, seperti Semar," kata Margono itu di Balaikota Jakarta, Rabu (11/12/2013).
Sesuai dengan filosofi harfiah, tokoh Semar itu berarti kiblat papat lima pancer yang bermakna empat arah mata angin dan satu titik pusat di tengah. Empat mata angin itu dianalogikan dengan tinggi wayang yang mencapai 4 meter dan rambut Semar yang terurai panjang hingga 1 meter. Hal itu mengibaratkan manusia yang mencari jati diri melalui empat penjuru mata angin dan tetap bertumpu pada satu titik, yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
Menurut Margono, tokoh Semar itu juga mengibaratkan Jokowi dengan panjelmaning dewa atau jelmaan dewa. Ide membuat Semar raksasa ini sudah ada di dalam benak Margono sejak 2007 ketika Jokowi masih menjadi Wali Kota Surakarta. Ia mencoba merealisasikan idenya pada 2012, tetapi tidak mendapat respon positif dari Pemkot Surakarta.
Gagal di Solo tidak membuat Margono patah semangat untuk membawa wayang tersebut ke Jakarta. Dengan menumpang sebuah truk besar, ia bersama puluhan anggota Sanggar Wayang Gogon membawa wayang jumbo itu ke Balaikota Jakarta.
"Proses pembuatannya satu bulan, mulai dari malam 1 Sura sampai akhir Sura kemarin," kata Margono. Replika wayang Semar itu terbuat dari kulit sembilan ekor kerbau pada bagian badan dan wajah. Adapun bagian puncung Semar dibuat dari kulit dua ekor kambing.
Perjalanan Margono dan kawan-kawan hingga Balaikota Jakarta dilakukan melalui rute Solo-Yogyakarta-Magelang-Temanggung-Wonosobo-Banjarnegara-Banyumas-Tegal-Jakarta. Wayang itu awalnya ditaruh di depan Lapangan IRTI Monas dan siang tadi dan langsung diserahkan kepada Jokowi.
"Rencananya, Pak Jokowi sudah instruksi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI untuk dimasukkan ke Museum Wayang," ujarnya. (Kurnia Sari Aziza)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News