kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jokowi mau pangkas 600 anak, cucu, dan cicit BUMN


Jumat, 27 Oktober 2017 / 08:10 WIB
Jokowi mau pangkas 600 anak, cucu, dan cicit BUMN


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Rosan Roeslani mengatakan, Presiden Joko Widodo berencana memangkas jumlah "anak", "cucu" dan "cicit" perusahaan milik BUMN.

Kadin pun mendukung penuh kebijakan tersebut. Tidak tanggung-tanggung, lanjut Rosan, Presiden akan memangkas 600 perusahaan pelat merah.

"Presiden mengatakan, jual ("anak" atau "cucu" perusahaan) yang tidak berhubungan lagi dengan inti bisnis induknya, sehingga target "anak-cucu" BUMN dari 800 (perusahaan) menjadi 200," ujar Rosan di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Kamis (26/10) malam.

Diketahui Presiden Joko Widodo didampingi sembilan menteri di bidang ekonomi menerima jajaran pengurus Kadin di Meja Oval Istana Merdeka. Pertemuan yang disebut Rosan blakblakan itu berlangsung hingga 3 jam 30 menit.

Menteri BUMN Rini Soemarno yang turut hadir dalam pertemuan itu menyatakan kesanggupannya.

Rini, lanjut Rosan, telah memetakan "anak" dan "cucu" BUMN mana saja yang memiliki bidang bisnis tidak sama dengan perusahaan induknya. Dengan demikian, dalam waktu dekat keinginan Presiden akan diwujudkan.

"Ibu Rini sudah mengamini (program Presiden) itu. Pemotongan 600 perusahaan ini akan diselesaikan karena sudah dipelajari. Ini akan menjadi restrukturisasi BUMN besar-besaran," kata Rosan.

"Anak", "cucu", dan "cicit" perusahaan BUMN yang dipangkas itu, kata Rosan, akan dijual atau dimerger kepada swasta. Ia yakin pengusaha nasional mampu membelinya.

"Dilepasnya juga bukan dilepas rugi, tapi lepas untung dan proses ini juga secara transparan kepada pengusaha nasional. Pertanyaannya apakah pengusaha nasional sanggup? Saya sampaikan, kami sanggup. Karena perusahaan itu adalah perusahaan yang sudah jadi," ujar Rosan.

Dengan demikian, Rosan yakin sinergi antara BUMN dan pihak swasta ke depan akan semakin baik. Pembangunan infrastruktur pun akan semakin terakselerasi.

Ujung-ujungnya, lanjut Rosan, masyarakat Indonesia juga yang naik kesejahteraannya. (Fabian Januarius Kuwado)

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com, berjudul: Jokowi Akan Pangkas 600 "Anak", "Cucu", dan "Cicit" Perusahaan BUMN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×