kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   -25.000   -1,30%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Jokowi: Jangan ulang lagu lama soal perencanaan


Selasa, 31 Januari 2017 / 16:24 WIB
Jokowi: Jangan ulang lagu lama soal perencanaan


Reporter: Handoyo | Editor: Sanny Cicilia

BOGOR. Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali meminta kementerian dan lembaga untuk menyederhanakan proses administrasi yang rumit dan bertele-tele dalam perencanaan dan penganggaran program. Guna mendukung hal tersebut, Presiden juga meminta agar dikembangkan sistem Informasi Teknologi (IT) supaya dapat terintegrasi.

Jokowi bilang, saat ini masih terdapat ketidaksinkronan antara perencanaan dan peganggaran, sehingga kebijakan money follow program belum berjalan maksimal. "Kita tidak mau mengulang-ulang terus lagu lama perencanaan dan peganggaran yang tidak nyambung," kata Jokowi, Selasa (31/1)

Untuk mengawal kebijakan ini, Jokowi meminta Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Kementerian Keuangan (Kemkeu) mengawal proses anggaran berbasis money follow program ini. Lokasi anggaran dan output yang dihasilkan oleh kementerian dan lembaga dicermati secara detail, rinci dan dikaitkan pencapaian sasaran pioritas.

Kementerian PPN/Bappenas dan Kemkeu, menurut Jokowi jgan tererangkap gaya sektoral atau bahkan jd perpanjangan tangan dari sektoral. "Bongkar penyakit ego sektoral cara berfikir yang terkotak-kotak yang menghambat," ujar Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×