Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Setelah menyentil lamanya proses bongkar muat barang atau dwelling time di pelabuhan Tanjung Priok. Presiden Joko Widodo kembali meminta agar dwelling time seluruh pelabuhan di Indonesia diperbaiki.
Jokowi, saat peresmian New Priok Container Terminal (NPCT) meminta agar proses dwelling time di seluruh pelabuhan Indonesia dipangkas mengikuti pelabuhan Tanjung Priok yang saat ini sudah 3,2 hari. "Jangan hanya di Tanjung Priok, semua dwelling time di seluruh pelabuhan harus diperbaiki," ungkapnya.
Mantan Walikota Solo ini mencatat dwelling time di pelabuhan Tanjung Perak Surabaya masih pada kisaran 6 hari, kemudian di pelabuhan Bawean Sumatra Utara masih 7-8 hari.
"Saya kira ketika saya minta dwelling time di Tanjung Priok diperbaiki itu termasuk di pelabuhan lain. Saya minta semuanya diperbaiki," ungkapnya.
Menurutnya jika proses dwelling time masih dikisaran 7 hari maka Indonesia tidak akan bisa kompetisi dengan negara-negara tetangga. Apalagi saat ini Indonesia sudah masuk pada kompetisi global, jika fasilitas dan infrastruktur tidak diperbaiki maka Indonesia akan tertinggal jauh.
Mantan Gunernur DKI Jakarta ini juga menyebutkan, salah satu proses lamanya dwelling time adalah banyak oknum yang memainkan proses bongkar muat. Misalnya, dari delapan crane yang ada, hanya satu yang dioperasikan.
"Saya akan tugaskan kapolri ke pelabuhan-pelabuhan. Jangan sampai cara-cara itu diteruskan," ungkapnya.
Sementara Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan proses dwelling time di beberapa pelabuhan Indonesia masih sangat jauh dari harapan. Untuk dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok, katanya, saat ini sudah mencapai 3,2 hari. "Hingga akhir Desember saya harap sudah sampai 2,5 hari," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News