Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - BOGOR. Presiden Joko Widodo mengundang para bupati ke Istana Kepresidenan Bogor untuk menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan pemerintahan daerah. Khususnya, sinkronisasi antara pemerintah pusat dan daerah agar sama-sama berada di garis lurus.
Tujuannya, ketika ada setiap kebijakan yang ada di pemerintahan pusat bisa dikerjakan secara sinergi bersama-sama hingga pemerintah kabupaten.
Dalam kesempatan ini, Presiden Jokowi juga ingin membahas terkait masalah ekonomi, yang tengah berada di posisi sulit.
"Saya kira bapak ibu bupati semjanya juga merasakan betapa ketidakpastian ekonomi dunia itu betul-betul sulit dikalkulasi dan sulit di hitung. Tapi kita patut bersyukur bahwa ekonomi kita masih bisa tumbuh 5% lebih sedikit itu saya kira sudah patut kita syukuri," ungkap Presiden, Kamis (5/7).
Maka dari itu, Presiden mengajak daerah agar pertumbuhan ekonomi Tanah Air menjadi pertumbuhan yang berkualitas.
Sekadar tahu, hari ini Presiden mengagendakan dua tahap penerimaan para bupati di Istana Bogor.
Alasannya, agar pembicaraan antara Presiden dan para bupati bisa lebih bebas untuk menyampaikan hal tertentu.
"Saya memang ingin mengundang dalam forum-forum yang lebih kecil seperti ini, sehingga lebih bebas untuk menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan pemerintahan di daerah, karena kita ingin agar pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten ini betul-betul di satu garis lurus," jelas Presiden.
Tahap pertama pertemuan ini digelar pada pukul 09.00 WIB dan dilanjutkan tahap kedua pada pukul 15.30 WIB.
Untuk tahap pertama, bupati yang hadir ada sebanyak 23 orang dari 30 yang diundang. Bupati yang hadir itu diantaranya Bupati Tanah Tumbuh Mardani H. Marning, Bupati Sidoarjo Saiful Ilah, dan Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News