Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Hari kedua setelah melantik kabinet, presiden Joko Widodo ternyata langsung menggelar blusukan. Tempat yang menjadi tujuan blusukan Jokowi pertama kalinya sebagai presiden adalah Badan Penanaman Pasar Modal (BKPM).
Dari kegiatan blusukannya, Jokowi akhirnya tahu kalau pelayanan penanaman investasi di BKPM masih belum sempurna. "Saya tadi tanya ke pemohon, investor baik Penenaman Modal dalam negeri (PMDN) maupun Penanam Modal Asing (PMA)," kata Jokowi, Selasa (28/10) di Istana negara jakarta.
Beberapa hal yang harus diperbaiki dari BKPM, adalah lamanya pengurusan ijin investasi. Dalam standard operasional pelaksanaan (SOP)nya, ijin berinvestasi bisa keluar dalam tiga hari, tetapi dalam pelaksanaannya bisa sampai 12 hari.
Bahkan untuk perizinan investasi di bidang pertambangan, dan investasi pembangkit listrik menurut jokowi bisa memakan waktu 2 sampai 4 tahun lamanya. Penyebabnya adalah belum terintegrasinya perizinan antara satu kementerian dengan kementerian lain.
Oleh karenanya, pemerintah berjanji akan serius memperbaiki mekanisme perizinan investasi ini. Salah satunya, dengan mendorong pelaksanaan proses perizinan satu atap.
Adapun sidak Jokowi ke BKPM ini dilakukan sekitar pukul 14.00 WIB. Pelaksanaan sidak, Jokowi dilakukan secara diam-diam. bahkan, wartawan Istana Kepresidanan dibuatu bingung oleh tidak munculnya Jokowi di Istana pada pukul 14.00 WIB.
Padahal, menurut agenda Jokowi seharusnya memberikan keterangan kepada wartawan, terkait pertemuannya dengan menteri hukum dan HAM Yassona laoly. Tapi lama ditunggu sang presiden tak kunjung muncul. Jokowi baru muncul ketika wartawan mencegatnya di koridor menuju gedung wisma negara di kompleks Istana kepresidenan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News