Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo hari ini memberikan Pidato Kepresidenan pada Sidang Tahunan MPR RI. Dalam pidatonya, ia menyatakan bahwa selama ini banyak yang masih salah paham dengan langkah pemerintah membangun infrastruktur.
Ia mengatakan, kesalahpahaman itu disebabkan oleh pembangunan yang dilihat dari fisiknya saja.
“Banyak yang masih salah pengertian bahwa ketika kita membangun infrastruktur fisik seperti jalan tol, bandara, dan juga MRT, LRT, dilihat hanya dari sisi fisiknya saja, padahal sesungguhnya kita sedang membangun peradaban, membangun konektivitas budaya, membangun infrastruktur budaya baru,” ujarnya dalam pidato kenegaraan dalam sidang tahunan MPR, Kamis (16/8).
Ia melanjutkan, pembangunan infrastruktur fisik seharusnya dilihat sebagai cara untuk mempersatukan bangsa dan mempercepat konektivitas budaya yang bisa mempertemukan berbagai budaya yang berbeda di seluruh Indonesia.
“Orang Aceh bisa mudah terhubung dengan orang Papua, orang Rote bisa terhubung dengan saudara-saudara kita di Miangas, sehingga bisa semakin merasakan bahwa kita satu bangsa, satu tanah air,” ucapnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi kembali menegaskan bahwa Nota Keuangan dan RAPBN 2019 harus memprioritaskan pengembangan sumber daya manusia (SDM). Meski memprioritaskan pengembangan SDM, pemerintah memastikan bahwa pemerintah tak akan mengurangi anggaran infrastruktur tahun depan.
Dalam APBN 2018 sendiri, pemerintah menetapkan anggaran infrastruktur sebesar Rp 410,7 triliun, terbesar sepanjang sejarah. Namun, soal besarannya anggaran infrastruktur tahun depan masih menunggu Nota Keuangan 2019 yang akan dibacakan oleh Presiden siang nanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News