kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

JK sayangkan aksi walk out Demokrat


Jumat, 26 September 2014 / 14:26 WIB
JK sayangkan aksi walk out Demokrat
ILUSTRASI. Serial Copycat Killer dan beberapa judul tontonan lain yang memiliki genre action thriller ini bisa ditonton di Netflix untuk menemani waktu berbuka puasa.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Wakil Presiden terpilih, Jusuf Kalla (JK), menyayangkan sikap Partai Demokrat dini hari tadi, Jumat (26/9), yang memilih untuk walk out sebelum voting dalam sidang paripurna DPR dengan agenda pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

Saat ditemui usai menghadiri acara Rapat Kordinasi Nasional (Rakornas) dan pembekalan anggota DPRD dari Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), di hotel Royal Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (26/9), JK mengatakan awalnya ia berpikir Partai Demokrat akan mendukung penolakan RUU Pilkada itu.

"Tentu kita menyayangkan bahwa saat-saat terakhir akhirnya seperti itu. Kita sayangkan sikap (Partai) Demokrat," katanya.

RUU Pilkada mengatur soal pemilihan Wali Kota dan Bupati melalui DPRD. RUU tersebut diusung oleh partai-partai pendukung Koalisi Merah Putih (KMP), dan di tolak oleh koalisi pendukung Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK). Partai Demokrat pun menjelang saat-saat terakhir mengatakan tidak bisa menerima gagasan pemilihan langsung itu, dan mengajukan lima syarat.

Karena menolak RUU tersebut Partai Demokrat digadang-gadang akan keluar dari Koalisi Merah Putih (KMP) dan mengalihkan dukungannya ke Jokowi - JK.

Selain Partai Demokrat partai yang digadang-gadang akan mengalihkan dukungannya dan menolak RUU tidak langsung itu adalah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Namun setelah melalui pembahasan yang alot, kader-kader Partai Demokrat di sidang paripurna pun memutuskan untuk walk out dari sidang. Pendukung RUU Pilkada akhirnya memenangkan pemungutan suara, dan RUU tersebut disahkan menjadi Undang-Undang.

JK mengatakan belum bisa memutuskan apakah pihaknya akan tetap membukakan pintu bagi Partai Demokrat jika ingin bergabung. Kata dia hal itu diputuskan setelah dibahas bersama-sama petinggi partai pendukung.

"Tentu kita lihat nanti sesuai kondisi yang ada," ujarnya.

Ia juga mengaku tidak khawatir bila partai-partai yang selama ini digadang-gadang mau bergabung akan mengubah sikap politiknya. Mantan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar itu mengaku percaya sikap soal RUU Pilkada, berbeda dengan sikap terhadap koalisi.

"Ini kan suatu hal yang berbeda bahwa sikap tentang pilkada dan sikap pemerintah ke depan tentu tidak selalu sama," tandasnya. (Nurmulia Rekso Purnomo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×