kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

JK: Jangan cemaskan kondisi politik


Jumat, 10 Oktober 2014 / 11:08 WIB
JK: Jangan cemaskan kondisi politik
ILUSTRASI. Pekerja membersihkan lantai di depan layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Wakil presiden terpilih Jusuf Kalla (JK) tidak khawatir dengan situasi politik saat ini bahwa Koalisi Merah Putih (KMP) mendominasi parlemen. Menurut JK, situasi itu tidak akan menganggu pemerintahannya bersama presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) nantinya.

"Kondisi sekarang tidak banyak hal yang berbeda dengan sebelumnya. Jadi jangan khawatir pemerintah-DPR. Enggak masalah pemerintah dan parlemen beda kubu," kata JK di Hotel Intercontinental, Jakarta, Kamis (9/10/2014), seperti dikutip Tribunnews.com.

JK mengatakan, kalaupun koalisi pemerintahan menguasai parlemen, hal tersebut tidak menjamin pemerintahan berjalan tanpa ada kritikan tajam dari para politisi di DPR. JK berkaca pada pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dimana koalisi pemerintah menguasai parlemen.

"Dulu pemerintah kuasai 70 persen parlemen, tapi menterinya tetap diobrak-abrik juga kalau datang ke DPR," ucap politisi senior Partai Golkar itu.

JK menambahkan, ke depan hubungan pemerintah dan parleman akan baik-baik saja, dengan saling mengisi untuk kesejahteraan rakyat.

"DPR dari KMP dan lain-lain, itu nggak ada masalah, selama presiden tidak melakukan penghianatan negara, korupsi besar, pelanggaran moral besar," ujar JK.

KMP bersama Fraksi Partai Demokrat menguasai pimpinan DPR dan MPR setelah Kubu Koalisi Indonesia Hebat kalah suara ketika voting. Selanjutnya, akan dilakukan pemilihan pimpinan alat kelengkapan Dewan. (Sandro Gatra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×