Reporter: Irma Yani | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) setahap melangkah maju. Pasalnya, saat ini pembangunan JSS tengah memasuki tahap konsep Feasibility Study (FS).
"Selat Sunda ini perlu feasibility study dan basic desain. Kita sedang identifikasi teknologi apa, manajemen finansial apa, itu yang dilakukan supaya feasibility study tadi diselesaikan," kata Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Hermanto Dardak, Jumat (26/11). Maklum saja, Pemerintah berharap tahun depan feasibility study tersebut bisa bergerak ke lapangan sehingga pembangunannya dapat dimulai pada tahun 2014.
Pemerintah memang kelihatan begitu mengebu-gebu untuk bisa merealisasikan pembangunan JSS segera mungkin. Pasalnya, Pemerintah berharap JSS ini nantinya bisa jadi ikon negara. "Dunia sedang melihat, karena ini spektakuler, jembatan suspensi yang melewati palung 150 meter. Kita maunya nanti itu seperti Golden Gate Bridge dan Sydney Harbour Bridge. Sekarang kita sudah ada Suramadu," ujarnya.
Hermanto berharap, ke depannya pembangunan JSS ini dapat menggunakan teknologi paling mutakhir dan dapat memberdayakan lingkungan di sekitar jembatan. "Jembatan selat Sunda ini selain menyambungkan, ombak yang ada di laut dapat dimanfaatkan untuk energi juga, angin juga. Pariwisata juga bisa tumbuh. Supaya mandiri sebagai landmark," harapnya.
Sementara perihal pembiayaan, Hermanto enggan memberikan angka pasti. Karena, menurutnya masih ada perubahan-perubahan yang terjadi seiring dengan berlangsungnya feasibility study.
Namun, skema pembiayaannya ini nantinya akan memanfaatkan pihak swasta walaupun pemerintah tetap akan mendorong pembangunannya. "Kita maksimalkan swasta. Memang tidak bisa 100% dari pemerintah. Angkanya belum pasti berapa. Masih terlalu dini bicara angka," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News